Bab 15

596 53 110
                                    

Warn : alur ngebut pt272692628282.

•••

"Beneran? Mau kapan?"

Pagi pagi Travis sudah harus di kasih pertanyaan. Semalam Travis menolak meminta agar sang kakak tidak mempercepat operasinya karena dirinya yang belum siap. Jadi sekarang, pertanyaan itu kembali keluar.

Travis menghela nafas berat. "Dua hari lagi ya? Avis belum siap kak. Avis janji kalo avis udah siap avis bakal bilang" ucapnya memohon.

Daniel mengangguk pasrah. "Asal jangan lewat dua hari, oke?"

"Heum!!"

Ceklek.

Ketiganya mengalihkan pandangannya ke arah Justin yang baru masuk. Justin tersenyum menatap ketiganya.

"Kata adek dua hari lagi. Jadi gimana? Gapapa kan?" Jelas Jun.

"Gapapa kak." Jawab Justin.

Mereka kembali duduk ke tempat maisng masing. Namun seketika, suara Justin membuat aktivitas bermain ponsel Jun dan Daniel terhenti.

"Mau ajak kalian jalan jalan mau? Taman belakang rumah sakit aja kok, ga jauh. Mau ya ngabisin waktu bareng Juju?" Tanya Justin.

Ketiganya saling menatap satu sama lain. Tumben?

"Tumben Ju?" Heran Daniel.

Justin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Justin cengengesan. "Mau ada tugas padat kedepannya. Jadi hari ini mumpung di kasih libur 2 hari buat istirahat, aku pengen pake kesempatannya buat jalan jalan bareng. Ehe"

Daniel terkekeh. Ia menepuk nepuk sofa di sampingnya tanda kalau Justin harus duduk di sampingnya. Justin yang paham langsung duduk di samping Daniel, dan merasakan tangan sang kakak yang langsung merangkulnya.

"Emang avis boleh keluar?" Tanya Travis.

Justin mengangguk. "Itu dikit lagi tinggal beberapa tetes lagi infus nya. Setelah itu avis udah boleh pulang. Terserah si, masih mau disini juga boleh" jelas Justin sembari memasang wajah jailnya.

"Ihhh! Ga gitu! Avis ga betah disini. Kita pulang aja, jalan jalan~"

Ketiga kakak Travis tertawa melihat tingkah lucu adiknya. Memang Travis ini selalu lucu meski usianya terbilang dewasa.

••••

Tepat setelah infusnya habis, mereka di sini sekarang. Di taman belakang rumah sakit. Travis belum boleh jalan sendiri karena tubuhnya masih lemas, jadi Justin menyarankan untuk memakai kursi roda saja.

Awalnya Travis menolak karena katanya 'aku tidak lumpuh' tapi Justin memberi tahunya kalau ini perintah dari dokter yang pertama memeriksanya juga Travis di ancam kalo dia Tidka mau menggunakan kursi roda, maka boneka Ruru nya otomatis hangus.

Travis meminta di belikan balon air saat melihat pedagang balon tersebut. Justin memerlukannya. Mereka terus bermain balon sambil sesekali tertawa bahkan saling iseng satu sama lain.

Travis terlihat benar benar bahagia sekarang. Bahkan, tawa dia yang paling keras di antara yang lain.

Justin terlihat mencari mangsa. Ia langsung berlari menggelitiki Jun hingga sang kakak tertawa kencang dan meminta ampun untuk berhenti melakukannya.

Sementara pengunjung lain, merasa adem melihat pemandangan yang benar benar cukup menghibur.

Tanpa mereka sadari, waktu sudah sore. Mereka bermain dari jam 10 pagi sampai sekarang jam 5 sore.

"Udahan mainnya yu? Balik ke kamar avis" ajak Daniel.

Namun si bungsu menolak keras dengan alasan 'tamannya bagus' sebenernya mah pengen main lagi dia teh.

LOST MEMORIES [SELESAI✓]Where stories live. Discover now