Bab 13

585 62 171
                                    

"Akhh! Hiks, sakit. Kakak sakit.."

Travis mencengkram kuat dadanya. Sangat sakit rasanya dan Travis tidak suka itu.

Jika kalian bertanya dimana Jun dan Daniel? Jawabannya, mereka sedang di kantin rumah sakit membeli makanan karena lapar, tenang. Mereka bakal kembali kok, mereka makannya di ruangan Travis jadi sekalian jaga Travis.

Huwek!

Travis menutup mulutnya, ia mencabut paksa infus nya lalu berlari ke kamar mandi, memuntahkan semua isi perutnya di wastafel.

Travis berpegangan pada sisi wastafel, ia mengatur nafasnya dalam dalam.

"Hah... Hhh, a-avis capek.."

Travis menjatuhkan tubuhnya bersandar pada dinding kamar mandi. Sampai kapan ini berakhir?

"Tubuh avis sakit. Permintaan kakak pasti bakal di kabulin ya?" Gumam Travis lirih.

Ceklek.

"Adek ya Allah, sini sini sayang bangun" Daniel membantu Travis berdiri, dan membawanya keluar dari kamar mandi.

Travis di baringkan kembali di brankar, disana sudah ada Kafka yang akan mengganti infusnya dengan yang baru.

Travis terdiam menatap ke ujung tembok. Ia tersenyum sejenak, hal itu membuat Jun dan daniel ikut menoleh. Tidak ada siapa siapa kok? Tapi Travis senyum ke siapa?

"Adek? Mau minum sayang?" Tawar Daniel mengalihkan arah pandangan Travis.

Travis mengalihkannya pada Daniel, ia menggeleng lucu sembari tersenyum kemudian kembali menatap ke ujung tembok sampai tidak sadar kalau infusnya sudah selesai di pasangkan.

"Avis liat apa hm?" Tanya Jun lembut.

Travis menggeleng, ia justru malah terkikik seperti mentertawakan sesuatu.

Kafka, Jun dan Daniel saling melirik satu sama lain. 

"Pengasuhnya?" Celetuk Jun.

Pletak.

"Shhh, sakit kak"

Daniel memutar bola matanya malas. "Goblok nya melebihi Dora. Travis bukan bayi ege, jadi udah enggak ada pengasuhnya!" Ucap Daniel memberitahu.

Jun cuman nyengir sambil ngebentuk bibirnya jadi 'o' doang.

"Terus?"

Daniel kembali memperhatikan Travis. Anak itu masih terus tersenyum, terkadang bibirnya bergerak berbicara namun tidak keluar suara.

"Nanti main lagi ya? Sekarang sembuh dulu, dadaaa avisss"

Travis mengangguk lucu. Ia melambaikan tangannya ke arah ujung tembok membuat ketiga orang dewasa di dekatnya bergidik ngeri.

"Adek?"

"Eh? Iya, kakak manggil avis?" Tanya Travis dengan wajah polosnya.

Daniel tersenyum. Ia mencubit pelan pipi Travis lalu menciumnya. "Gemes banget siii. Iya sayang kakak panggil kamu dari tadi, kamunya senyum senyum sendiri. Liatin apa si hm?" Tanya Daniel lembut.

Travis kembali tersenyum. "Enggak kok! Hehe" Travis nyengir sambil garuk tengkuknya yang ga gatel itu.

"Bobo gih, infusnya abis, avis boleh pulang. Nanti tidur di rumah kakak dulu ya? Di temenin kakak sama kak Jun juga. Kakak gamau kamu pulang ke rumah yang udah kayak neraka itu." Ucap Daniel.

Travis mengangguk. "Nanti bobo bertiga ya? Avis peluk sama kalian nanti avis bobo nyenyak!" Serunya bersemangat.

Jun mengusak lembut surai Travis. "Iya, sekarang bobo dulu"

LOST MEMORIES [SELESAI✓]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz