23✓

206 45 26
                                    

"Aku tidak tahu ternyata kau bisa berbahasa Korea, Jisoo."

Jisoo tersenyum mendengar komentar Jieun. "Hanya sedikit-sedikit," katanya merendah.

Ketika Jisoo pertama kali tiba di lokasi pemotretan, ia harus mengakui bahwa perutnya terasa mual karena sangat gugup. Sejuta pertanyaan berkelabat dalam benaknya. Apa yang diketahui kakak perempuan Taehyung itu tentang Jisoo? Seperti apa Jieun? Apakah Jisoo bisa bertanya tentang Taehyung? Dan kalau bisa, apa yang harus ditanyakannya?

Namun ketika ia akhirnya bertemu dengan Jieun, Jisoo merasa kegugupannya menguap sedikit. Jieun menatapnya dengan mata berkilat-kilat senang dan Jisoo yakin wanita itu tidak tahu apa-apa tentang masa lalunya.

Wajah Jieun sama sekali tidak mirip Taehyung, tetapi ada beberapa kemiripan yang jelas di antara kedua kakak-beradik itu. Misalnya senyum mereka, sikap mereka yang ceria dan gaya bicara mereka yang bersahabat.

Jieun memiringkan kepalanya sedikit. "Kudengar kau pernah berpasangan dengan adikku dalam video musik Park Jimin dua tahun lalu. Kau masih ingat Taehyung? Dia adikku."

Seperti biasa, setiap kali nama Taehyung disebut-sebut napas Jisoo langsung tercekat dan jantungnya mengentak-entak dadanya. Ini dia kesempatan yang ditunggu-tunggunya. Sekarang saat yang tepat untuk bertanya tentang Taehyung.

Jisoo membuka mulut untuk bertanya, tetapi sebelum ia sempat bersuara, ia mendengar seseorang memanggil namanya dengan penuh semangat. Ia menoleh dan langsung mengenali Hyeri, penata rias yang bekerja sama dengannya pada pembuatan video musik di London tahun lalu.

Hyeri berlari kecil menghampirinya sambil melambai-lambaikan tangan. "Halo, halo, halo," katanya dengan wajah berseri-seri. "Senang bertemu denganmu lagi. Kau masih ingat padaku, bukan?"

"Oh, eonnie," kata Jisoo dalam bahasa Korea. "Apa kabar?"

Senyum Hyeri melebar. "Astaga! Rupanya kau sudah belajar bahasa Korea."

"Kalian berdua sudah saling kenal? Baguslah," tanya Jieun sambil memandang Jisoo dan Hyeri bergantian. "Sekarang sebaiknya kalian bersiap-siap. Aku harus menelepon seseorang."

Dan hilanglah kesempatannya untuk bertanya tentang Taehyung, pikir Jisoo sambil menatap Jieun yang berbalik dan mengeluarkan ponsel dari tas tangannya. Lalu Jisoo menoleh ke arah Hyeri yang mengandeng lengannya dengan gembira. Ah, benar juga. Ia bisa bertanya pada Hyeri. Hyeri pasti tahu tentang Taehyung.

"Eonnie," panggil Jisoo agak ragu. "Ngomong-ngomong, kau tahu kabar Tae...."

"KIM TAEHYUNG! KAU TAHU SEKARANG SUDAH JAM BERAPA? KENAPA KAU BELUM DATANG? DATANG KE SINI SEKARANG JUGA ATAU AKU YANG AKAN PERGI KE SANA DAN MENYERETMU KEMARI."

Suara Jieun yang galak membuat Jisoo dan Hyeri serentak menoleh ke arahnya. Tanpa berkata apa-apa lagi dan tanpa menunggu jawaban dari orang yang diteleponnya, Jieun langsung menutup ponselnya dengan kasar. Menyadari Jisoo sedang menatapnya dengan heran, Jieun menyunggingkan senyum manis dan berkata. "Pasanganmu untuk pemotretan ini akan segera datang. Tenang saja." Setelah berkata seperti itu, ia pun pergi.

Jisoo tertegun. Matanya melebar kaget. Lalu perlahan-lahan ia menoleh menatap Hyeri. "Kim___ Taehyung?"

Hyeri mengangguk. "Taehyung yang akan menjadi pasanganmu dalam pemotretan ini," katanya sambil menarik Jisoo ke ruang rias, sama sekali tidak menyadari Jisoo yang tiba-tiba berubah kaku. "Bukankah ini menyenangkan sekali? Seperti reuni saja."

Oh, dear. Jisoo mulai panik. Bagaimana sekarang? Ia akan segera berhadapan kembali dengan Taehyung dan ia sama sekali tidak tahu apa yang harus dikatakannya kepada laki-laki itu.

LOVE IT Onde as histórias ganham vida. Descobre agora