1✓

729 83 4
                                    

Seoul, Korea Selatan

     

       
     
"AKHIRNYA kau jawab juga teleponku. Aku sudah mencoba menghubungi berkali-kali selama tiga hari terakhir!"

Kata-kata itu menerjang gendang telinga Kim taehyung bahkan sebelum sempat ia berkata "hallo". Ia bahkan juga belum sempat benar-benar menempel ponselnya ke telinga. Mengenali suara sahabatnya di ujung sana. Taehyung tertawa dan berkata.

"Park Jimin, aku tau kau rindu padaku, tapi tolong kecilkan sedikit suara mu. Aku tidak mau orang-orang yang ada di dekatmu berpikir kita pacaran atau semacamnya. Kau mungkin sudah terbiasa dengan gosip gay, tapi aku tidak."

Park Jimin tertawa hambar. "Lucu sekali " katanya datar.

Taehyung berdiri menghadap kaca jendela besar di kantor itu, menatap jalanan. Jalanan cukup ramai, orang-orang dalam balutan jaket tebal beraneka warna berjalan di sepanjang trotoar dan mobil-mobil berseliweran di jalan raya, pemandangan yang sangat biasa. Pemandangan yang sehari-hari sering kali diabaikan kebanyakan orang, namun taehyung menyukainya. Ia suka mengamati keadaan di sekitarnya, setiap pejalan kaki dan setiap mobil yang lewat.

"Sebenarnya aku tau kau menelepon ku... Dan aku minta maaf karena tidak sempat membalas teleponmu. Kau sendiri penyanyi terkenal, jadi kau tentu tahu bagaimana rasanya saat jadwal kerjamu begitu padat sampai kau bahkan tidak punya waktu untuk memikirkan hal lain. Aku harus berangkat ke London minggu depan, jadi semua pekerjaan ku harus selesai sebelum itu" kata taehyung ringan.

"Aku tau kau mau pergi ke London... Karena itulah aku menelepon mu. Aku butuh bantuan" sela Jimin cepat.

"Tentu," sahut taehyung tanpa ragu, "Katakan saja."
    
"Aku ingin kau tampil di video musik ku"

"Video musikmu?"

"Syutingnya akan di lakukan di London, kau tahu siapa yang sudah setuju menjadi sutradaranya?" Tanpa menunggu jawaban, Jimin melanjutkan. "Jang taeyoo. Dan karena aku tahu kau akan pergi ke London untuk bekerja dengannya, kupikir kami tidak perlu mencari model pria lagi. Kau model pria yang sempurna, bagaimana menurut mu?"

Taehyung mendesah, pura-pura pasrah. "Apakah aku punya pilihan lain?"

"Tidak," kata Jimin sambil tertawa. "Oke. Berarti kita sudah sepakat. Oh ya taehyung, asal kau tahu, wajahmu tidak akan terlihat sepanjang video musik itu, hanya model wanitanya yang akan di sorot."

Alis taehyung terangkat. "Apa? Kenapa?"

"Secara pribadi, menurut ku kau terlalu tampan untuk video musikku..."  Gurau Park Jimin.

"Tapi tenang lah walaupun hanya punggung mu atau bagian belakang kepala mu yang terlihat, seluruh Korea akan tahu bahwa Kim Taehyung yang membintangi video musik Park Jimin. Kalau kau keberatan, silahkan bicarakan dengan sutradara Jang. Dia yang membuat konsep musiknya."

Taehyung kembali mendesah berlebihan, namun mulutnya tersenyum. "Park Jimin, aku ini orang sibuk. Baik di sini maupun di London nanti, jadi katakan padaku, kenapa aku harus meluangkan waktu ku yang berharga untuk tampil dalam video musikmu kalau wajahku tidak akan terlihat?"

Mengabaikan pertanyaan taehyung, Jimin malah balas bertanya.
"Sibuk? Maksudmu sibuk pacaran?" Lalu Jimin terkekeh. "Kapan kau akan mengenalkan pacarmu kepadaku?"

"Apa maksudmu? Pacar apa?"  Alis taehyung terangkat heran.

"Gadis yang kulihat keluar dari restoran di Gangnam bersama mu kemarin malam. Apakah gadis itu yang membuatmu sibuk akhir-akhir ini?"

Mata taehyung menyipit begitu mengingat kejadian kemarin malam. Dan beberapa kejadian sebelum kejadian kemaren malam.

"Dia bukan pacarku"
 
"Oh, yang benar saja"

LOVE IT Where stories live. Discover now