21✓

181 49 21
                                    

Matahari bersinar cerah dan langit terlihat biru ketika Taehyung mengendarai mobil keluar dari gedung apartemennya. Musim semi benar-benar sudah tiba. Sejenak Taehyung termenung. Musim semi sudah tiba lagi dan itu berarti sudah dua tahun berlalu sejak terakhir kali ia bertemu dengan Jisoo. Sejak terakhir kali ia berbicara dengan Jisoo. Sejak Jisoo meninggalkannya.

Dering ponsel membuyarkan lamunannya. Ia melirik ponselnya dan memasang earphone ke telinga. "Ya, Noona. Ada apa?"

"Taehyung, aku butuh bantuanmu," kata Jieun tanpa basa-basi.

Alis Taehyung terangkat heran. "Bantuan apa?"

"Aku ingin kau menjadi model untuk iklan koleksi pakaian musim panasku," kata kakaknya cepat. "Aku tahu, aku tahu.... Sekarang ini kau pasti sangat sibuk dengan pekerjaanmu sebagai sutradara. Oh, ngomong-ngomong, aku sudah melihat musik video yang kau buat untuk penyanyi baru itu dan aku harus mengucapkan selamat kepadamu. Dia pasti akan terkenal gara-gara video musiknya. Tapi mari kita kembali ke topik awal. Aku ingin kau yang menjadi modelku. Bagiku tidak ada lagi model yang lebih cocok selain dirimu. Bagaimana?"

Taehyung tersenyum. "Tapi, Noona, besok aku harus pergi ke Jepang."

"Ke Jepang? Untuk apa? Ada pekerjaan di sana?"

Taehyung ragu sejenak. "Bukan. Aku hanya ingin menemui seseorang di sana."

"Tapi tentunya tidak akan lama, bukan? Pemotretan untuk iklanku akan dilakukan minggu depan. Tentunya kau sudah kembali saat itu?" Tanya Jieun penuh harap.

Taehyung mendesah berlebihan, namun bibirnya tersenyum. "Baiklah, Noona. Tapi aku tetap akan meminta bayaran."

"Siapa yang menyangka model dan sutradara terkenal sepertimu masih butuh uang?" Gerutu Jieun.

Taehyung hanya tertawa.

"Ngomong-ngomong, siapa yang ingin kau temui di Jepang?"

Taehyung menghela napas. "Seseorang yang sangat ingin kutemui selama dua tahun terakhir ini," sahutnya pelan.

Jieun terdengar bingung. "Seseorang yang.... Siapa?"

Taehyung tersenyum lagi. "Lain kali saja kuceritakan. Dah, Noona."

Tanpa menunggu jawaban kakaknya Taehyung memutuskan hubungan dan melepas earphone dari telinga. Ia menghela napas sekali lagi.

Dua tahun terakhir ini sama sekali tidak mudah bagi Taehyung dan keluarganya. Wanita yang dulu meyakini dirinya sebagai orang yang digosipkan dalam skandal dengan Seokjin, memang benar-benar mengira dirinyalah yang dimaksud dalam gosip. Dan wanita itu sama sekali tidak keberatan dijadikan bahan gosip karena ia memang bermaksud mendongkrak popularitasnya.

Walaupun ada beberapa pihak yang menerima pernyataan wanita itu, banyak juga pihak yang masih meragukannya dan merasa bahwa sebenarnya memang ada kejahatan yang terjadi. Namun karena tidak adanya bukti dan saksi yang kuat untuk mendukung kecurigaan mereka, perlahan-lahan skandal itu pun mereda, walaupun tidak sepenuhnya karena sampai sekarang pun masih ada orang yang mempertanyakan kebenaran skandal itu.

Setelah skandal kakak laki-lakinya mereda dan memastikan keluarganya baik-baik saja. Taehyung kembali ke London untuk melanjutkan pekerjaannya dengan Jang Taeyoo. Setahun kemudian itu ia kembali ke Seoul dan memulai peran barunya sebagai sutradara video musik. Video musik pertama yang digarapnya sukses besar dan sejak itu banyak tawaran datang kepadanya.

Taehyung sudah menempati janjinya. Ia sudah memberikan waktu yang dibutuhkan Jisoo, ia sudah menjadi sutradara terkenal, dan ia tidak pernah mencoba menghubungi Jisoo selama ini. Sebenarnya yang terakhir itulah yang paling sulit dilakukan. Tidak bertemu dan berbicara dengan gadis itu saja sudah cukup membuat Taehyung tertekan. Tetapi tidak tahu dimana Jisoo, apa yang sedang dilakukannya, bagaimana keadaannya, membuat Taehyung hampir gila. Itulah sebabnya ia pergi mencari Aaron Zico, mantan sahabat satu flat Jisoo, ketika ia kembali ke London dan menanyakan alamat Jisoo di Jepang. Taehyung tersenyum masam mengingat semua yang harus dilakukannya demi mendapatkan alamat itu dari Zico.

LOVE IT Where stories live. Discover now