11✓

181 49 22
                                    

    

     
       "Kau mau ke Lake District? Hari ini?" Tanya Jisoo di ponsel dengan alis terangkat. Ia sedang minum teh dengan Jennie di kafe Holland Park ketika Taehyung meneleponnya dan berkata bahwa ia akan pergi ke Lake District, New Country.

  "Ya," sahut Taehyung di ujung sana. "Kami sedang mengerjakan video musik baru dan pengambilan gambarnya akan dilakukan di sana. Kudengar tempat itu sangat indah." 

  "Kudengar juga begitu. Tapi, Taehyung, apakah kau yakin kau sudah cukup sehat untuk melakukan perjalanan jauh?"

   "Aku sudah sembuh. Sungguh. Hyung juga tidak akan mengizinkan aku pergi kalau aku masih sakit."

  "Kapan kau akan kembali?"

  "Entahlah. Aku tidak yakin. Kurasa hanya dua atau tiga hari."

  "Dua atau tiga hari?"

 
  "Kenapa? Tentunya kau bisa bertahan beberapa hari tanpa aku, bukan?" Gurau Taehyung.

  Jisoo mendengus. "Aku sudah bertahan seumur hidup tanpa dirimu, jadi aku yakin aku akan baik-baik saja." 

   Saat itu Jennie mencondongkan tubuhnya kearah Jisoo dan berbisik, "Apakah dia akan datang ke pertunjukanku?"

   Jisoo meneruskan pertanyaan Jennie kepada Taehyung.

  "Katakan padanya aku pasti datang. Bukankah aku sudah pulang sebelum hari pertunjukan perdananya?" Sahut Taehyung diseberang sana.

   "Dia pasti datang." Kata Jisoo kepada Jennie, lalu kembali berkata kepada Taehyung. "Baiklah kalau begitu. Jaga dirimu."

  "Kau juga. Aku akan meneleponmu lagi nanti."

  "Ada pekerjaan di North Country?" Tanya Jennie sambil memasukkan scone kedalam mulut ketika Jisoo sudah menutup ponsel.

  "Katanya dia akan pergi selama beberapa hari." Sahut Jisoo pelan, lalu menoleh memandang keluar jendela. Seperti biasa, langit London terlihat suram walaupun sinar matahari berusaha mengintip dari sela-sela awan.

  "Oh, astaga." Kata Jennie tiba-tiba. Seulas senyum lebar tersungging di bibirnya dan mata kucingnya berkilat-kilat penuh arti.

  Jisoo menatapnya dengan alis terangkat. "Apa?"

   "Kau mendesah, Jisoo." Kata Jennie.

  "Mendesah?" Ulang Jisoo sambil mengerjap kaget. Ia tidak mendesah. "Aku tidak mendesah."

  Senyum Jennie semakin lebar. "Kau sudah pasti mendesah tadi dan aku tahu jenis desahan seperti itu." Jennie mencondongkan tubuh dan menopang kedua siku di atas meja. Matanya menatap mata Jisoo lurus-lurus. "Belum apa-apa kau sudah merindukannya."

  "Apa?"

  Jennie tertawa. "Oh, akui saja, Jisoo. Kau menyukai laki-laki itu."

   "Aku...." Jisoo terdiam sejenak, lalu mengembuskan napas. "Sebaiknya kita bicarakan hal lain saja."

  Jennie mengangkat bahu. "Kenapa? Kim Taehyung itu sangat tampan, baik, sopan, dan menyenangkan. Dan aku yakin dia juga menyukaimu. Jadi apa salahnya kalau...."

  "Sana menyukainya," sela Jisoo.

  "Aku tahu itu," kata Jennie, membuat Jisoo heran. "Tapi lalu kenapa? Taehyung tidak menyukainya, bukan?"

  Jisoo mengangkat bahu. "Aku sudah berjanji akan membantunya."

  "Membantu siapa? Sana?"

  Jisoo mengangguk.

LOVE IT Where stories live. Discover now