Hamil?

20.7K 539 3
                                    

"Zaki!" Yura mendongak melihat Zaki yang sudah menutup mata. Sepertinya Zaki sangat kelelahan.

"Udah tidur ya." Ucap Yura lagi.

Zaki menyampingkan badannya menghadap Yura, lalu membawa Yura kedalam pelukannya. "Tidur Yura.." Kata Zaki lirih karena mengantuk.

"Gak bisa!" Jawab Yura malas. Dari tadi ia sudah mencoba tapi tetap saja matanya enggan tertutup.

Zaki membuka matanya sedikit merenggangkan pelukannya untuk melihat wajah Yura. "Tutup mata Lo." Pinta Zaki.

"Gak mau! Gue udah coba." Tolak Yura.

Yura mendengus melihat tatapan Zaki yang menuntut. "Oke gue tutup!" Kesal Yura. Kekesalan Yura hanya sesaat yang ada ia malah tertegun saat Zaki mencium kedua matanya lalu mempererat pelukannya sambil mengelus rambut Yura.

"Tidur sayang." Bisik Zaki.

"Alay banget Lo!" Ketus Yura padahal mah senang. Untung Zaki tidak bisa melihatnya wajahnya sekarang. Bisa malu dia jika Zaki melihat dia salting.

***

Yura menatap jam yang menunjukkan pukul delapan pagi.  Melirik kesampingkannya dan tidak melihat keberadaan Zaki. Yura beranjak dari ranjang. Ia pikir Zaki pasti ada di dapur. Tapi sepertinya perkiraannya salah Zaki sama sekali tidak ada di dapur. Yura juga sudah mencarinya ke kamar mandi tapi tidak ada.

Entah kenapa dengan Yura tiba-tiba saja ia menangis. Entah kenapa tiba-tiba Yura berpikiran negatif thinking. Yura mengambil ponselnya untuk menghubungi Zaki tapi tidak ada jawaban membuat tangis Yura semakin kuat.

Yura menoleh kala mendengar suara pintu dibuka. Melihat siapa yang datang Yura langsung berlari menghampiri Zaki lalu memeluk cowok itu.

"Lo kenapa?" Tanya Zaki heran melihat Yura menangis.

"Lo dari mana?" Tanya Yura balik sambil melepaskan pelukannya.

"Dari depan belanja sayur." Jawab Zaki menunjukkan kantongan plastiknya.

"Gue kira Lo pergi ninggalin gue." Ucap Yura sesenggukan.

"Sampai Lo jadi nangis."

"Nangis? Gue gak nangis!" Bantah Yura.

"Masa, ini apa?" Tanya Zaki sambil menghapus air mata Yura.

"Iya ya?" Heran Yura sambil menggaruk tengkuknya.

Zaki menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Yura. "Gue mau masak." Ucap Zaki lalu melangkahkan ke dapur.

"Zaki!" Panggil Yura.

"Hm." Jawab Zaki masih fokus dengan laptopnya.

"Sayang." Ucap Yura lembut tapi dengan wajah kesal karena Zaki mengabaikannya.

Zaki menoleh tertegun untuk pertama kalinya Yura memanggilnya itu. Apalagi dengan wajah menahan kesal membuat Zaki tersenyum tipis.

"Apa." Jawab Zaki akhirnya.

"Bosan, jalan-jalan yuk!" Ajak Yura.

"Emang mau kemana?" Tanya Zaki.

"Gue mau ke bioskop ada film baru!" Pinta Yura.

Zaki tidak menjawab tapi langsung mengambil ponselnya. "Nama filmnya apa? Biar gue pesan." Ucap Zaki.

Yura tersenyum. "King the land." Jawab Yura.

"Korea lagi?" Zaki heran kenapa Yura begitu menyukai negeri itu. Padahal menurut Zaki seluruh manusia disitu seperti wanita saja.

"Emang kenapa? Ini seru tahu."

Y dan ZWhere stories live. Discover now