"EIV," panggil Mayra. Namun masih tidak di dengar.

"HOII EIV." teriak Layza, ia melempar sebuah pena. Pena itu melesat kearah Eiv. Tapi, saat pena itu hendak mengenai kepalanya, Eiv dengan sigap menangkap pena itu. Iapun langsung menoleh kepada teman-temannya.

"NGAPAIN LEMPAR-LEMPAR PENA KE GW?!?" sentak Eiv dengan nada marah. Matanya yg tajam mengkilat melirik kearah teman-temannya itu

"Lo di panggil ngak nyaut-nyaut sih," ujar Layza.

"Sini ada yg mau kita bahas!!" lanjutnya.

"Bahas apaan?" tanya Eiv. Iapun bergabung bersama teman-temannya.

"Huft...jadi gimana menurut lo kalau nanti sepulang sekolah kita coba atau latih kekuatan kita, mayra sudah dapat tempatnya. Nanti kita kesitu," ucap Leyvana menjelaskan ulang.

"Ya...boleh juga." timpal Eiv.

"Oke nanti kita kesana!! Ochi nanti gw nebeng sama lo ya? Tadi gw bareng kakak gw kesekolah, jadi dia yg pegang kunci mobilnya. Males gw mau minta-minta." jelas Mayra.

"Iya...EHH, kalian sudah ngerjain PR dari pak Carlos belum?" tanya Ochi.

"Eh iya, Kana lupa sudah kerjain atau belum, coba Kana liat dulu, kayaknya sih udah" ujar Kana, ia baru teringat akan PR itu. Segera ia mencari bukunya, namun buku itu tidak ada di tasnya.

"K-kok ngak ada ya." Kana gelagapan mencari bukunya.

"Ngak ada apanya Kana?" tanya Faaza heran.

"Buku PR Kana. Tadi perasaan ada kok." ujar Kana. Ia masih sibuk grasak-grusuk dengan tasnya itu. Kana ingat betul ia pasti membawa buku itu kesekolah. Dan tadi sewaktu ia cek di parkiran sekolah, buku itu masih ada.

"Coba ingat-ingat, mungkin--"

"Permisi, ada Kana disini?" terdengar suara laki-laki dari arah pintu. Kana yg merasa terpanggil segera menoleh kearah laki-laki berseragam sekolah itu.

"I-iya kak, ada apa ya?" tanya Kana. Laki-laki itu pun segera menghampiri Kana.

"Buku ini punya lo kan?" tanyanya seraya menyodorkan sebuah buku. Kana yg melihat buku yg ia cari-cari pun. Tersenyum lebar. Ia langsung mengambil bukunya dari tangan laki-laki itu.

"WAHH, iya kak, ini buku Kana, dari tadi Kana nyariin. Huhu, untung ketemu." ucap Kana. Iapun memeluk-meluk buku yg dicarinya itu. Reaksinya yg seperti anak-anak itu membuat laki-laki dihadapannya ini gemas.

"Tadi gw nemuin di tempat parkiran. Makanya, lain kali jangan sembrono!!" ujar laki-laki bersurai hitam itu.

"Iya kak. Makasih banyak ya kak...emm"

"Nama gw Hansel. Dan sama-sama," ucap murid laki-laki yg bernama Hansel sambil mengacak-ngacak puncak kepala Kana. Sontak hal itu membuat kana membeku, wajahnya memerah, entah kenapa seperti ada kupu-kupu beterbangan di perutnya. Baru kali ini ia pertama kali bertemu lelaki tetapi merasa perasaan yg aneh. Dan Hansel pun segera berjalan keluar dari kelas itu.

"Anjir, sweet bener, gw juga mau di gituin bang" batin Ochi, ia meleleh melihat tindakan Hansel pada Kana tadi.

"ACIEE...Kana, siapa tuh cowok? So sweet nya." Ujar Layza menggoda.

"Ng-ngak tau, Kana aja b-baru kenal, a-apaan sih Layza." ucap Kana menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. ia sedikit kesal, bisa-bisanya cowok itu membuat Kana memerah padahal baru pertama kali bertemu.

"Ochi, cowok tadi, temannya kak Liam bukan sih?" tanya Leyvana pada Ochi.

"Iya." jawab Ochi.


Emerald FlockenNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ