01 ~ New Friend

15 3 0
                                    

"new things sometimes feel strange"

ʚ🍓ɞ

.

.

.

      Setelah berjalan melewati beberapa ruangan, akhirnya leyvana menemukan ruang kelasnya. Tapi ternyata saat ia mengintip sedikit kedalam kelas itu, ternyata sudah ada guru yg masuk. Dengan nafas berat, leyvana memberanikan diri sebelum membuka pintu kelas itu. Ia siap jika harus mendengar omelan untuk ke-2 kalinya pagi ini. Sebelum itu leyvana mengetuk pintu terlebih dahulu. TokTokTok...

"Permisi buk, maaf saya telat,"

Sang guru yg sedang asik menjelaskan sesuatu itu segera menoleh kearah pintu masuk tempat leyvana berdiri. Tetapi anehnya, bukannya langsung mengomelinya, guru itu malah diam sejenak memperhatikan leyvana. Bukan sedetik atau dua detik tetapi sekitar beberapa menit guru itu memperhatikannya. Itu hal yg aneh dan canggung menurut leyvana.

"Kamu masuk dikelas ini?" tanya guru itu setelah selesai memperhatikan leyvana. Anehnya bukannya marah tetapi malah guru itu bersikap biasa saja. Sedikit bingung, itulah yg leyvana rasakan saat ini. Ia mencoba berpikir positif mungkin saja karna hari pertama masuk jadi masih dimaafkan oleh guru itu. Ia sekarang masih di ambang pintu kelas itu namun di bagian dalam kelas.

"I-iya buk, saya minta maaf karna saya telat buk," jawab leyvana.

"Yasudah tak apa, silahkan duduk cari saja bangku yg kosong, ohiya siapa nama kamu?" ujar sang guru.

"Baik buk terimakasih, nama saya Leyvana," ujarnya. Leyvana sedikit lega. Ia langsung mencari bangku kosong.

      Hanya tersisa 1 bangku di samping seorang gadis. bangku itu berada di barisan ketiga dan berada di dekat jendela kelas. Kursi-kursi dan meja di kelas ini memang dibuat berdua-berdua. Tak pikir lama, leyvana pun langsung duduk dibangku itu. Saat sang guru melanjutkan penjelasannya, Gadis disamping leyvana ini mencuri perhatiannya. Gadis itu memiliki wajah yg cantik namun tegas dengan rambut sebahu sedikit curly dengan warna sedikit AshBlode di beberapa helai rambutnya dibagian depan. Melihatnya saja leyvana sudah tau, gadis ini sepertinya pendiam. Ia pun memberanikan diri untuk berbicara pada gadis itu.

"H-hai, nama lo siapa?" tanya leyvana sedikit kikuk.

"Eiv." jawab gadis disebelahnya singkat, padat, dan jelas tanpa menoleh kearah yg bertanya.

"O-oh, kalo gw Leyvana biasa dipanggil Leyva. Salam kenal ya" Leyvana pun mengulurkan tangannya.

Sedari tadi menopang dagu dengan tangan nya, akhirnya gadis yg bernama Eiv itu menoleh kearahnya dan membalas jabat tangan Leyvana.

"Ya, salken juga"

"Btw, nama ibu itu siapa ya? Dia tadi jelasin materi apa?" tanya Leyvana.

"Itu bu Cahya, tadi sih cuma perkenalan, sekarang gatau ibu itu ngejelasin apaan," dari jawaban Eiv ini, sudah jelas pasti ia bosan dan mengantuk tidak mendengar apa yg bu Cahya itu jelaskan. Tetapi Leyvana terus berkonsentrasi mendengarkan apa yg dikatakan guru itu. Bukannya mendapatkan apa yg dikatan guru itu, Leyvana malah ikut mengantuk. Suara bu Cahya yg bisa dibilang kecil itu menjadi seperti musik pengantar tidur di telinga beberapa siswa dikelas itu, termasuk Leyvana.

      Setelah terjebak diwaktu-waktu yg membosankan. bu Cahya pun mengakhiri kelas. akhirnya para siswa dan siswi bisa beristirahat. Ada yg langsung pergi kekantin karena sudah menahan lapar sedari tadi, dan ada juga yg tetap dikelas. Ditempat duduknya, leyvana merenggangkan tubuhnya, ia merasa pegal setelah duduk berlama-lama. Disampingnya, Eiv juga tidak beranjak dar kursinya, ia sibuk memainkan ponsel miliknya. Namun, tiba-tiba ada beberapa gadis yg menghampiri meja mereka.

Emerald FlockenWhere stories live. Discover now