05 ~ Try

16 3 0
                                    

"Practice, is the right word to perfect our strength or ability. Don't complain, work harder"

✗✗✗✗✗

.

.

.

"Hallo, iya ma?" seorang gadis sedang berbicara dengan lawan bicaranya di telpon.

"Kamu baik-baik saja disana?" terdengar suara wanita di telpon itu.

"Yes, don't worry." jawab gadis itu.

"Jangan lupa makan yg cukup, banyak istirahat, kalau ada apa-apa, kamu bisa telpon mama!!"

"Oke, Mama jangan khawatir...aku bisa jaga diri kok. Aku sayang mama."

"Mama juga." wanita itu pun menutup sambungan telponnya.


✦✦✦


"Kana, ayo. Lo ngapain sih dari tadi, ada yg ketinggalan?" tanya Ochi pada Kana. Saat ini, Ochi, Kana, dan Faaza sedang berada di parkiran sekolah. Mereka baru saja sampai di sekolah. Pagi ini, ketiga gadis itu berangkat bersama-sama menggunakan mobil milik Ochi.

"Enggak kok, Cuma meriksa aja," jawab kana. Iapun terburu-buru membereskan tasnya dan segera menyusul kedua temannya yg sudah berjalan pergi. Hingga tak sadar salahsatu buku miliknya terjatuh.

      Masih di parkiran sekolah. Beberapa saat kemudian seorang siswa laki-laki datang dengan MobilSport nya. Jangan ditanya!!! Baik para murid ataupun guru di sekolah ini memang memiliki kehidupan yg Berada, namun tak sedikit juga yg berasal dari kalangan biasa. gaya mereka kebanyakan pada hedon, jangankan mempunyai ponsel yg mahal, membawa benda yg bernilai milyaran saja sudah jadi pemandangan yg biasa bagi mereka, sudah seperti di novel-novel remaja yg temanya anak-anak orang kaya saja ya?...lanjut, saat laki itu keluar dari mobil dan hendak berjalan, ia melihat sebuah buku ukuran A5 yg di sampul atau dicover dengan rapi tergeletak di bawah. Iapun langsung mengambil buku itu dan memeriksa nama pemilik buku itu, barangkali ia bisa mengembalikan bukunya.

"Kana ya...dia cewe yg di kantin waktu itu kan..." batin laki-laki bersurai hitam dengan mata coklatnya yg tajam itu.

.

.

.

"HAI GAISS, GUTEN MORGEN, OCHI YG CANTIK SUDAH DATANG." teriak Ochi saat memasuki kelasnya. Hal itu membuat teman-temannya menoleh kearahnya. Beruntung kelas masih sepi.

"BERISIK WOYY, BISA BIASA AJA NGAK SIH!?!" sentak Layza yg malah membalas teriakan Ochi.

"Eleh, nyuruh orang biasa aja, tapi sendirinya aja teriak-teriak." sindir Ochi. Layzapun hanya memutar matanya.

"GUYSS...sini dulu, ada yg harus kita bicarakan." panggil Leyvana sedang duduk di samping Mayra pada teman-temannya, ia baru saja membicarakan sesuatu bersama Mayra. Faaza, Kana, Ochi, dan Layza pun segera bergabung bersama Leyvana dan Mayra.

"Ada apa?" tanya Faaza.

"Jadi gini, kan kita pernah ngomongin soal 'cobain' kekuatan kita, sebelumnyakan kita belum pernah tuh. Gimana kalau...nanti sepulang sekolah kita 'cobain' atau kata lainnya Latih kekuatan kita. Mayra sudah dapat referensi tempatnya." jelas Leyvana.

"Hmm...boleh sih," ucap Faaza.

"Ngikut aja sih, Gimana menurut Eiv? Ehh...Eiv mana? Tanya Kana. Mereka baru menyadari Eiv belum bergabung bersama mereka. Dan ternyata gadis yg dicari itu sedang asyik mendengarkan musik menggunakan earphone di tempat duduknya.

Emerald FlockenWhere stories live. Discover now