02 ~ Pengungkapan Buk Cahya

14 3 0
                                    

"believe it or not you have to believe it"

🧸🧸🧸

.

.

.

"Oke, cukup sekian pertemuan kita hari ini. Apa ada yg ingin di tanyakan?" ujar buk Cahya mengakhiri kelasnya hari ini.

"Tidak ada buk," ucap seluruh murid dikelas itu.

"Baik kalau begitu saya permisi." buk Cahya pun pergi.

      Sudah hari ke-6 Leyvana belajar di sekolah itu. Sejauh ini, semua berjalan baik-baik saja. Ia mulai belajar berbagai mata pelajaran, bertemu dengan teman-temannya, dan begitu seterusnya. Ia memang bukan siswi yg aktif, tetapi ia cukup pintar dalam berbagai mata pelajaran.

      Saat istirahat itu, Leyvana, Eiv, Ochi, Mayra, Kana, Layza, dan Faaza sedang berkumpul di rooftop, rooftop sudah menjadi tempat favorit kedua mereka setelah kantin. Ya, murid mana yg tidak suka pada kedua tempat itu? Memang di sekolah mereka terdapat rooftop di gedung bagian tertentu. mereka tengah asyik berbincang ria atau kata lain bergosip tentunya.

"Kalian udah punya gebetan belum sih di sekolah ini?" tanya ochi.

"Aelah baru juga beberapa hari masih jadi murid baru dah ngomongin gebetan aja lo," ujar Layza.

"Iya tuh Ochi, kamu cowo terus yg di pikirin, mending fokus belanja aja dulu." ucap Kana dengan nada bercanda tentu dengan suara lembutnya. Jika ditanya siapa yg paling lembut nan kalem dari sifatnya, jawabannya tentu saja Kana, gadis ini memang yg paling imut diantara teman-nya yg lain dan juga ia sedikit polos dan lugu. Namun, polos dan lugunya Kana bukan berarti ia lemah.

"Belajar Kana, kalo belanja mah kita semua suka." koreksi Mayra.

"Hahaha," para gadis itu pun tertawa. Entah apa yg lucu menurut mereka. Terkadang Jokes perempuan memang aneh.

Saat sedang seru-serunya mengobrol dan bercanda. Tiba-tiba seseorang menghampiri mereka.

"Excuse me." ucap orang itu yg tak lain adalah Buk Cahya

"Ehh, iya buk Cahya. Ada apa ya buk?" ujar Leyvana.

"Kalian seru banget ngobrolnya," ujar buk Cahya yg hanya dibalas cengiran oleh ketujuh gadis itu.

"Bisa kalian ikut saya...sebentar?" lanjutnya.

"Maaf buk, bukannya tidak mau. Tapi, sebentar lagi kami sudah mau masuk kekelas lagi buk." jawab Faaza dengan sesopan mungkin.

"Ada hal penting yg harus saya bicarakan pada kalian," jelas buk cahya.

"Ta-tapi buk--" belum selesai Leyvana berbicara, sang guru langsung memotong ucapannya.

"Tenang saja, saya sudah bicara sama guru mata pelajaran kalian selanjutnya. Jadi, tidak apa-apa kalau kalian terlambat kekelas nanti. Sekarang ayo ikut saya!!" titah buk Cahya terakhir kalinya sebelum berjalan. Para gadis itu pun mengikutinya.


✦✦✦


      Gudang sekolah, disitulah tempat mereka sekarang. Ruangan yg sunyi dan minim pencahayaan karena jarang ada yg masuk kesitu, tak akan ada seseorang pun dari luar yg mendengar jika ada yg berbicara didalam. Para gadis itu bingung, untuk apa buk Cahya membawa mereka kesini?

"Buk, kenapa kita ada disini?" Tanya Eiv membuka suara.

Hening sejenak. guru yg ditanyai itupun mengambil nafas sedikit dalam, lalu mulai berbicara.

"Apa kalian tau?" ucap buk Cahya.

"Tau...apa ya buk?" tanya Leyvana penasaran begitupun teman-temannya.

" Apa kalian tau kalau..."

"Apa kalian tau kalau kalian, memiliki kekuatan?"

       Mendengar pernjelasan sekaligus pertanyaan dari buk Cahya, para gadis itu langsung terkesiap. Mereka tak mungkin salah dengar apa yg dikatakan oleh guru mereka itu.

"Maaf buk, kami tidak salah dengarkan? Kami? Memliki kekuatan?" ucap Ochi.

"Tentu tidak, jika pendengaran kalian masih bagus." ujar buk Cahya.

"Tapi...apa itu bisa di per--"

"dengar kalian memiliki sebuah kekuatan, percaya tidak percaya kalian harus mempercayai itu!!" tegas buk Cahya kepada mereka. Mendengar hal itu membuat Leyvana berucap didalam hati.

"Apa...ini...bisa dipercaya...? Aku...memiliki...Kekuatan...?"


~ ~ ~ Bersambung ~ ~ ~


Bantu support cerita ini guys. Vote dan Comment...

See You and Enjoy^^

Emerald FlockenWhere stories live. Discover now