My Husband Is Police [Segera Terbit]

01. Gara-gara polisi itu

"Albi, gue pulang duluan," kata Natta menatap Albiu yang kini acu, "lo yakin ga mau gue bantu?"

"Ga usah, gue mending disini dari pada hutang budi sama lo," jawab Albiu, membuat Natta kesal.

Setelahnya Nattaniel langsung pergi dari kantor polisi itu.

"Guekan udah bilang sama lo Cil, jangan balapan lagi," kata Harris tiba-tiba duduk dikursi depanya, "gue capek nangani lo tau."

"Gue kurang percaya tuh pak, gimana dong?" tanya Albiu acu membuat Harris menghela nafas kasar. 

"Albiu, cepet telfon orang tua lo!"

"Gue udah telfon pak Haris, gue udah telfon kakak gue tercinta kakak Janhae puas lo," kata Albiu, membuat Harris tersenyum senang.

Yah, alasan Harris baik kepada Albiu adalah karena dirinya naksir dengan kakaknya Albiu yaitu Janhae. Seorang wanita angun dan cantik dimatanya.

"Apakah orang tua Biu belum datang juga Pak Harris?" tanya seorang lelaki tinggi dengan wajah yang baru Albiu liat untuk pertama kalinya dikantor ini. Karena, jujur Albiu mengenal semua polisi dikantor ini.

"Sepertinya orang tuanya tidak akan datang Pak dan mungkin yang akan mengantikanya adalah kakak perempuan dari Albiu," jelas Harris kepada, Vegas Mahendra. Seorang kepala polisi baru ditempat itu.

Vegas mengangguk, mengeluarkan ponsel dari saku celananya, "Biu, bukankah ini ponsel anda?" tanya Vegas mengulurkan tanganya untuk memberikan ponsel yang ia temukan ditempat kejadian.

"Oh, iya pak terimakasih sudah menemukan ponsel saya."

"Sama-sama, saya juga sudah menelfonkan orang tua anda untuk datang kesini."

"APA?" tanya Albiu kaget, sekaget-kagetnya. Karena, ketika ia ditangkap dia hanya memberi tau kakaknya doang. Jika orang tuanya tau, dia benar-benar akan mendapatkan musibah besar.

Polisi sialan itu benar-benar membunuhnya sekarang.

—

Sudah 1 jam lebih Albiu diceramahi oleh orang tuanya, benar-benar hari yang sial buat dia gara-gara polisi gila yang telah menelfon orang tuanya itu.

Albiu melirik kearah Vegas dengan sinis, seperti menatap mangsa dan Vegas hanya bisa mengerutkan keningnya seperti bertanya pada Albiu, ada apa?

Albiu kembali memalingkan wajahnya, mengacungkan jari tengah dibawah kursi itu yang bisa dilihat dengan jelas oleh Vegas. Membuat Vegas hanya tersenyum sinis doang.

"Kasian dia kena omelkan jadinya, gara-gara anda nih Pak Egas," jelas Harris ikutan berdiri disamping Vegas, membuat lelaki itu melirik sinis dan menghela nafas.

"Kalau Pak Harris terus memanjakan dia, dia tidak akan sadar-sadar," kata Vegas kepada Harris, "dia harus kena hukuman sesekali, ini baru omelan orang tua. Tapi, kalau dia ketangkap lagi saya bakal kurung dia ke-sel tahanan selama 3 hari," jelas Vegas membuat Harris hanya diam.

Harris tau, jika rekan kerjanya itu sangat membenci dengan pria mudah seperti Albiu. Menyelesaikan semua masalah dengan uang dan memanfaatkan kekuasaan dari orang tuanya sendiri.

"Udahlah dia masih mudah, jangan terlalu keras," jelas Harris masih membela Albiu supaya rekan kerjanya itu tidak melakukan penahanan dikehidupan mendatang kepada Albiu. Bagaimanapun Albiu adalah calon adek iparnya, ia tak boleh membuat anak itu menderita dong. Karena, hanya Albi yang bisa membantunya untuk dekat dengan Janhae.

"Ris, saya bakal menikah!" Harris langsung melotot tak percaya, "pak Harris harus datang ya!"

"Sama siapa?"

"Wanita yang perna saya bawah diacara reuni SMA dulu," jelas Vegas membuat Harris berfikir keras. Ayolah reuni SMA sudah berlalu sangat lama, bagaimana Harris bisa ingat.

Reuni Sma sudah bertahun tahun terlewatkan. Bahkan usia Vegas sudah menginjak umur 36 sekarang dan reuni itu mungkin dilakukan pada usianya sekitar 20 tahun. 16 tahun silam.

"Namanya Yeni Yuningsi, kamu tau?"

"Ah wanita itu," ujar Harris mengingat seorang wanita cantik yang bernama Yeni, "kau yakin denganya Gas, bukankah dia perna meninggalkanmu disaat pertunangan kalian dulu?"

"Itu sudah berlalu sangat lama har dan saya yakin jika dia tidak akan meninggalkan saya untuk yang kedua kalinya."

Bersambung...

Ryujin - Runi (pacar Biu)
Yeji -Yeni (calon istri Vegas)