Part 15

1.6K 33 0
                                    

"Mas sakit" lirih Murni tapi tidak dipedulikan Sagara.

"Kamu wanita miskin, sejak kamu datang hidup saya menjadi sial. Masalah terus bermunculan, kenapa kamu harus hadir Murni? Kenapa!" Sagara membentak Murni kencang sampai wanita itu memejamkan mata, dia sangat takut dengan kemarahan lelaki berstatus suaminya ini.

"Ampun mas, tolong lepasin aku" Murni terisak menahan sakit pada rambutnya yang ditarik Sagara kencang.

"Puas kamu sekarang?! Puas kamu sudah membuat Kevin pergi dari saya?!" Bentak Sagara sebisa mungkin Murni menggeleng. Dia tidak tau bahwa ungkapan kepedihan hatinya justru malah menorehkan luka baru untuk Sagara.

"Kalau sampai karna masalah ini Kevin tidak kembali untuk selamanya, bersiaplah kamu untuk merasakan neraka yang sesungguhnya dirumah ini" Sagara mendorong Murni kencang sampai kepala wanita malang itu membentur ujung meja yang runcing, Murni meringis kesakitan tapi Sagara dengan tega meninggalkannya begitu saja.

Darah merembes keluar dari pelipis Murni namun ia tidak terlalu peduli, hatinya jauh lebih sakit dan terluka sekarang. Ini pertama kalinya Sagara berlaku sangat kasar sampai melukainya.

Namun Murni mencoba menguatkan hati, dia harus bertahan. Murni sudah berjanji pada almarhum nenek Sagara, dia tidak mungkin ingkar. Tapi sepertinya Murni butuh merilekskan diri, dia akan pergi sebentar untuk menenangkan diri.

****

Di lain tempat, Kevin terduduk lesu di kursi caffe Maple. Tempat yang sering ia dan Sagara kunjungi, Kevin masih mencoba menampik kenyataan yang baru saja dia ketahui. Dia syok tentu saja, ini semua diluar perkiraannya.

Sangking sibuk termenung Kevin tidak menyadari ada seseorang yang berdiri tepat di depan mejanya. Ia mendongak dan membelalakkan mata begitu melihat seseorang di depan ini.

Dia Astelia Tanubrata, ibu Sagara. Berdiri dengan dagu terangkat angkuh.

"Tante Astel" gumam Kevin.

"Bisa kita bicara sebentar?" Ucap Astelia dengan nada dingin.

Kevin berdiri dan menunduk hormat sebelum mempersilakan ibu Sagara duduk di depannya.

"Apa hal yang mau tante bicarakan sama saya?" Kevin berujar sopan, ia menerka-nerka dalam hati kira-kira hal apa yang ingin ibu dari kekasihnya ini bicarakan?

"Saya sudah tau perihal hubungan kamu dengan anak saya, Sagara" Kevin melototkan mata mendengar hal itu, bagaimana wanita paruh baya ini tau hubungan gelap mereka?

Sebab yang Kevin tau, Astelia tidak tau  sama sekali perihal hubungannya dengan Sagara dan kekasihnya sendiri yang bilang bahwa hubungan mereka hanya diketahui oleh mereka dan kenzo saja. Ditambah Murni tapi kevin yakin bahwa gadis sepolos Murni tidak akan mungkin membocorkan rahasia mereka.

"Ma--maksud tante?"

"Tidak usah berpura-pura bodoh seperti itu, jangan memainkan peran di depan saya" ucap Astelia dingin.

"Maaf tante, tapi saya dan Sagara hanya berteman. Kami hanyalah rekan bisnis" Kevin masih berusaha mengelak meski dalam hati sangat ingin berkata 'iya' namun ia memikirkan resiko pada keberlangsungan hubungannya, Astelia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan melemparnya ke atas meja.

Kevin membelalakkan mata melihat banyak foto dirinya dan Sagara terpampang jelas, bahkan wajah Kevin sangat terlihat dibagian foto dimana ia dan Sagara sedang asik bercumbu di depan pintu apartemennya. Rupanya selama ini ia dan Sagara dimata-matai oleh ibu kekasihnya itu.

"Masih mau mengelak?" Astelia berujar sinis, Kevin menatap wanita paruh baya di depannya ini dengan kaku. Sial, mereka sudah ketahuan.

"Saya tidak menyangka bahwa kamu serendah ini, mengapa kamu lakukan ini pada anak saya? Kamu tau kan hubungan kalian sangat terlarang?" Astelia menatap tajam kevin.

MY PERFECT WIFEWhere stories live. Discover now