Part 9

1.2K 28 0
                                    

Aku saranin kalian baca cerita ini sambil denger lagu Satu dari band dewa, pasti feelnya lebih dapet.
Soalnya mimin pun nulis cerita sambil denger lagu itu, biar kerasa nyeseknya wkwkw.

Selamat membaca.

*******
"Hai mba Murni, kita ketemu lagi"

Sapaan itu membuat Murni mematung di tempat, apa yang dilakukan pria ini datang bertamu ke rumah orang malam-malam begini.

Pandangan Murni jatuh pada Sagara yang hanya menatapnya datar, Sagara melengos melihat tatapan yang terlihat kebingungan itu.

"Mulai sekarang kevin bakal sering menginap disini, kamu harus terbiasa sama kehadirannya" Murni membelalak mendengar hal itu, artinya rumah ini pun akan Sagara nodain dengan penyimpanan nya itu? Murni ingin sekali mencegah tapi dia merasa tidak punya hak. Ini rumah Sagara, lelaki itu bebas melakukan apa saja.

"Maksudnya mas? Kalian akan sering menghabiskan banyak waktu di rumah?"

"Kamu pasti tau jawabannya" jawab Sagara dingin.

"Mba Murni kenapa nanya gitu? Gak seneng sama kehadiran saya disini?"

Pake nanya lagi, tentu saja Murni tidak menerima kehadiran pria belok didepannya ini, kalau begini jadinya maka hubungannya dengan Sagara tidak akan berkembang dan bagaimana pula cara Murni mengubah Sagara ke jalan yang benar jika lelaki itu akan selalu mengintili suaminya.

"Mau kamu suka atau engga, saya gak peduli. Yang harus kamu pahami bahwa sekarang kevin akan sering menginap dan tinggal disini"

Mengapa Sagara tidak bisa sekali saja menghargai kehadiran Murni, setidaknya dia bisa menggunakan tempat lain untuk bermesraan dengan kekasih gay nya itu. Murni tidak masalah jika Sagara melakukan hal terlarang itu di tempat lain asal jangan rumah ini. Murni hanya takut hatinya tidak siap melihat kedekatan mereka.

Pada akhirnya yang bisa Murni lakukan hanyalah diam, membiarkan kedua manusia itu naik ke lantai atas. Murni menatap mereka sampai menghilang dari pandangan cukup lama ia berdiam diri lalu akhirnya berjalan menuju dapur dan wanita itu tidak dapat lagi membendung air matanya. Murni terisak lirih di meja makan, kenapa takdir yang harus Murni jalanin harus sepahit ini?! Kenapa?! Jerit batinnya.

Murni masih terus menangis tanpa menyadari ada orang lain yang melihat tangis nya dengan wajah datar namun sarat akan rasa bersalah.

*****

Sagara dan kevin sampai di kamar milik Sagara, pria kurus yang berstatus sebagai kekasih Sagara itu langsung merebahkan diri di kasur.

"Capek banget aku beb, aku jadi ngerasa bersalah sama istri kamu. Apa gapapa aku sering datang menginap disini? Istri kamu keliatan gak suka"

Sebenarnya keputusan ini diambil Sagara karna ia takut jika pada akhirnya jatuh pada pesona Murni, hampir sebulan ini Sagara merasakan perasaan aneh, ia merasa nyaman dengan kehadiran wanita itu. Melihatnya makan, tertawa dan mengobrol tanpa canggung bersama pembantu, dan melihatnya menunggu Sagara pulang entah mengapa mengusik hatinya. Sagara merasa diperhatikan.

Murni mungkin tidak tau bahwa masakan yang tiap malam wanita itu buat selalu Sagara makan dan esok harinya ketika murni bertanya apakah ia memakan masakan wanita itu. Sagara akan berdalih bahwa masakan itu sudah dia buang ke tong sampah karna basi dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sagara hanya tidak mau wanita itu besar kepala nantinya.

"Kamu rebahan aja dulu, aku mau ambil minum kebawah" Sagara sangat haus hanya saja melihat wajah memelas Murni membuatnya ingin cepat-cepat pergi.

Kevin hanya mengangguk mendengar ucapan Sagara, kemudian melanjutkan aksi rebahannya.

MY PERFECT WIFEKde žijí příběhy. Začni objevovat