39.

1K 121 14
                                    

"Mingyu!"

"AAA!" Mingyu menjengit kaget saat ada orang yang entah darimana tiba-tiba datang dari arah belakangnya. Laki-laki bergigi gingsul itu ingin mengumpat tapi saat melihat bahwa orang yang mengejutkan nya adalah Hao, dia tidak jadi mengumpat.

Mingyu tersenyum pada Hao. "Kenapa Hao? Butuh sesuatu?" tanyanya lembut.

"Mingyu, liat Jun gak?" Balas Hao yang berujung menjadi pertanyaan.

"Jun?" Mingyu mengingat-ingat tentang keberadaan Jun. "Oh! dia lagi dikantin bareng mantan nya."

Hao menatap Mingyu dengan raut wajah bingung. "Mantan?"

Mingyu mengangguk. "Iya, dia siswa baru di kelas gue, asal China namanya Winwin."

"Okeyy, makasih Mingyu.." usai mengucapkan terimakasih, Hao langsung pergi ke kantin untuk menemui Jun yang katanya sedang bersama Winwin—mantan Jun.

Mingyu menatap kepergian Hao lalu tersenyum penuh arti, beberapa detik kemudian dia tersadar dan kembali melanjutkan langkah kakinya. Namun, belum lama dia melangkahkan kakinya lagi, Mingyu melihat keberadaan Jihoon yang berdiam diri di koridor. Mingyu memelankan langkah kakinya.

Jihoon terlihat sedang memperhatikan sesuatu. Mingyu mengikuti arah pandang Jihoon, tatapan gadis itu ternyata tertuju pada Soonyoung yang sedang bermain basket di tengah lapangan.

Mingyu berjalan mendekati Jihoon dan berdiri disamping gadis itu. "Kalo suka tuh jangan pura-pura tsunder dong.."

Jihoon menoleh menatap Mingyu. "Maksud lo?"

Mingyu membalas tatapan Jihoon. "Lo sebenarnya suka kan sama Soonyoung?"

"Omong kosong." Jihoon beranjak pergi dari hadapan Mingyu dengan tatapan yang tak bersahabat membuat Mingyu sedikit heran.

"Yeee, apa susahnya mengakui?" Gumam Mingyu lirih.

🌺🌺🌺

"Han—"

"Stttt!" Jeonghan memberikan isyarat pada Seungcheol agar tidak menimbulkan suara keras.

Mereka berdua saat ini tengah mengintip di balik pohon untuk melihat kegiatan Seokmin dan Jisoo yang sedang berduaan di kursi taman sekolah bagian belakang.

Awalnya Seungcheol dan Jeonghan sedang ribut di taman, akan tapi di saat keributan itu terjadi Jeonghan tiba-tiba melihat sahabat kecilnya sedang berduaan dengan Seokmin, apalagi taman sekolah di belakang terlihat sepi. Karena takut jika Jisoo diapa-apain oleh Seokmin, akhirnya gadis itu mengintip.

Seungcheol sebenernya tidak mau ikut-ikutan tapi si setan cantik—Jeonghan— memaksanya untuk ikut mengintip.

"Han, sumpah—"

Plak!

Seungcheol memelototi Jeonghan, dia baru saja terkena tamparan manja di pipinya dan pelakunya tentu saja Jeonghan.

Jeonghan menoleh ke belakang menatap Seungcheol sebentar. "Diem, Cheol.."

Seungcheol mendecak kesal, dia berusaha menahan diri agar tidak mendorong tubuh gadis dihadapannya itu.

Jeonghan mengerutu pelan, dia lalu kembali memperhatikan Jisoo dan Seokmin. Jeonghan langsung melebarkan kedua matanya saat melihat sahabat kecilnya tengah berciuman dengan sahabat dari musuh bebuyutannya—Seungcheol.

Jeonghan ingin berteriak dan menghampiri dua sejoli yang sedang berciuman itu, tapi Seungcheol dengan sigap menarik tubuh Jeonghan dan membekap mulutnya.

Jeonghan memberontak tapi kekuatan tubuh Seungcheol lebih besar darinya yang tentu saja dia akan kalah. Seungcheol menyadarkan tubuh Jeonghan di batang pohon dan mengunci pergerakan Jeonghan.

Jeonghan menjauhkan tangan kanan Seungcheol yang membekap mulutnya. "Apaan sih—"

"Diem!" Tegur Seungcheol lirih.

"Jisoo—"

"Gue bilang diem." Seungcheol menegur Jeonghan lagi. Jeonghan pun diam, dia menuruti ucapan Seungcheol meskipun hatinya merasa kesal setengah mampus. "Ikut gue." Seungcheol menarik pergelangan tangan Jeonghan agar mengikuti langkah kakinya.

Jeonghan mengikuti langkah kaki Seungcheol untuk menjauh dari taman dengan rasa kesal. Usai menjauh dari taman, Jeonghan menarik tangannya yang di genggam Seungcheol dengan paksa. Seungcheol refleks menghentikan jalan nya dan memperhatikan Jeonghan.

Jeonghan memukul lengan Seungcheol berkali-kali untuk melampiaskan rasa kesalnya. "Aaaaa~ ngeselin-ngeselin!"

"Stop woy! Stop!" Seungcheol menepis kedua tangan Jeonghan yang memukuli lengannya, dia menjauh sedikit dari Jeonghan. "Gila lo," lanjutnya mengolok.

Jeonghan menyadarkan tumbuhnya di dinding. "Seharunya Jisoo gak ciuman sama si kuda.." lirihnya kemudian.

Seungcheol mengangkat satu alisnya. "Lah, emangnya kenapa? Mau jalan berdua, makan berdua, terus ciuman ya terserah mereka. Ngapain juga lo ngurusin urusan orang," balas Seungcheol yang berhasil membuat Jeonghan berkali-kali lipat bertambah kesal.

"Tapi ini masih disekolah. Nanti kalo ketahuan guru gimana?"

"Ya, bodo amat. Yang penting kan bukan gue yang ciuman."

Duk!

"YA!" Seungcheol memegangi tulang kering nya yang terasa ngilu. Jeonghan baru saja mendang nya.

"Ngeselin!" Jeonghan beranjak dari tempat meninggalkan Seungcheol yang masih meringis ngilu.

"Sialan itu setan."

🌺🌺🌺

Suasana di kantin sekolah terlihat begitu ramai, banyak siswa-siswi berlalu lalang untuk makan siang karna memang sudah waktunya.

Seungkwan juga sedang menikmati makan siang bersama Vernon, Jun, Hao dan siswa baru—Winwin. Disela-sela makan siangnya, Seungkwan memperhatikan Jun yang tengah sibuk berbincang dengan Winwin—yang Seungkwan ketahui sebagai—mantan Jun di China.

Keduanya terlihat sangat dekat, padahal mereka berdua hanya sebatas mantan. Vernon yang melihat kedekatan mereka berdua saja terheran-heran, apalagi Jun terlihat mengabaikan keberadaan Hao. Suatu hal yang langka menurut Vernon, sebab biasanya Jun pasti mengutamakan Hao.

Seungkwan berganti memperhatikan Hao yang juga sedang memperhatikan Jun dan Winwin. Hao bahkan sampai mengabaikan makan siangnya dan memilih fokus pada dua orang yang duduk di hadapannya.

Hao merenggut kesal, Jun mengabaikannya dan dia tidak suka. Hao menatap botol minum yang dia beli dan belum dibuka, gadis itu mengambilnya. "Jun, tolong bukain tutup botolnya. Hao, gak bisa buka," ucap Hao meminta tolong.

Jun mengalihkan perhatiannya pada Hao dan mengambil alih botolnya. Hao tersenyum senang karena Jun memperhatikannya kembali, tapi tak berselang lama setelah tutup botolnya berhasil di dibuka dan Jun memberikan botol minuman padanya lagi, Jun kembali mengobrol dengan Winwin. Dan kejadian itu tak lepas dari pandangan Seungkwan dan Vernon.

Bibir Hao melengkung sedih, dia merasa posisinya tergantikan oleh Winwin. Hao beranjak dari duduknya dengan kesal, gadis polos itu pergi meninggalkan Jun, Winwin, Seungkwan dan Vernon.

"Hao! Lo mau kemana?!" Tanya Seungkwan cukup keras sehingga antensi Jun dan Winwin teralihkan.

Hao mengabaikan pertanyaan Seungkwan, gadis itu ingin pergi dari kantin, dia tidak suka dengan keberadaan Winwin.

Jun menatap punggung Hao yang mulai menjauh, dia tersenyum tipis. "Win, gue pergi dulu ya..,"Jun segera beranjak dari duduknya dan menyusul kepergian Hao.

"eh, iya.." Winwin mengangguk, dia membiarkan Jun pergi hingga dirinya ditinggal bersam Seungkwan dan Vernon.

🌺🌺🌺

Hayoloh!!🤣

Mau tanya dong, mending update 3X dalam 1Minggu atau update 1X dama 1Mingu tapi doubel update?

Btw, emak udah pernah kasih spoiler kalo ada pasangan angset nanti, jadi nanti jangan kaget ya😚

Masa Remaja [svtgs]Where stories live. Discover now