19.

1.2K 127 7
                                    

Hao turun dari bus di halte dekat komplek perumahannya. Jika biasanya dia berangkat dan pulang bersama Jun maka kali ini tidak. Hao harus berangkat dan pulang sendiri naik bus karena Jun sedang tidak berangkat sekolah. Hao sempat ingin diantar jemput Jun tapi Hao sediri tidak mau, dia tidak mau terlalu merepotkan Jun.

Gadis berambut pendek di kucir model apel itu pergi dari halte untuk pulang ke rumah. Berjalan sekitar lima menit dari halte Hao sudah sampai di komplek perumahannya.

Beberapa langkah kaki lagi Hao akan sampai di depan rumahnya tapi pupil matanya lebih dulu melihat Jun di pekarangan rumah. Hao tersenyum dan berlari kecil menghampiri Jun.

"JUN!"

Jun yang sedang berjongkok sambil mengotak-atik motornya menoleh menatap Hao yang berlari kecil menghampirinya.

Sesampainya di dekat Jun, Hao langsung ikut berjongkok di sampingnya. "Jun, lagi apa?"

"Lagi ngecheck motor," jawab Jun kembali fokus pada motornya.

"Emangnya motor perlu di check, ya?"

Jun Kembali menoleh menatap Hao yang menatapnya dengan tatapan polos. "Motor kan sama kaya manusia. Kalau manusi setiap satu tahun dua kali harus check up ke rumah sakit demi kesehatan maka motor juga butuh pengecheckan biar berfungsi dengan benar," jelas Jun membuat Hao ber'Oh'dan mengangguk saja.

"Kamu baru pulang sekolah?"

Hao mengangguk. "Iya."

"Plasternya di pake?" cemlong Jun saat melihat plaster bermotif kartun yang kemarin sempat dia beli untuk Hao tertempel di batang hidung gadis imut itu. Padahal luka di pelipisnya baru saja sembuh dan kini Hao kembali terluka tapi di pangkal hidungnya.

Hao menyentuh pangkal hidungnya. "Iya, Hao suka sama plaster nya soalnya lucu, heheh~."

Jun dibuat gemas oleh Hao. Laki-laki itu mengusak rambut Hao. "Lo lebih lucu malah."

"Jelas. Hao itu imutnya sudah kadar berlebihan," kata Hao dengan pedenya, tapi memang kenyataannya seperti itu sih.

Jun tertawa untuk sesaat setelah itu dia menyuruh Hao pulang, "Pulang sana."

Hao menatap Jun kesal. "Jun, ngusir Hao?" tanyanya.

Jun menggelengkan kepalanya. "Bukan gitu. Lo kan baru pulang sekolah jadi ganti baju, cuci kaki sama makan dulu, habis itu lo bisa ke sini lagi," jelas Jun.

Hao berpikir lalu mengangguk, dia berdiri dari jongkoknya. "Tunggu Hao, ya. Nanti Hao ke sini lagi."

"Iya, tuan putri~"

Hao tersenyum tipis , dia kemudian berlari kecil menuju rumahnya yang berhadapan dengan rumah Jun.

Jun menggelengkan kepalanya melihat Hao berlari kecil untuk pulang ke rumah. Menurut Jun, Hao seperti anak kecil.

🌺🌺🌺

Di sore hari yang cerah, Jun dan Hao duduk berdua di depan teras rumah Jun sambil mengemil keripik ubi. Semilir angin sore menerpa wajah rupawan mereka dan langit yang berwarna jingga membuat latar belakang di antara mereka berdua terlihat cantik.

"Jun—"

"Hmm?" Jun berdehem, di menoleh menatap Hao.

Hao ikut menoleh menatap Jun. "Minggu depan temen-temen Hao mau ikutan ke panti, boleh gak?" tanya Hao sedikit ragu.

Jun mengernyitkan dahinya. "Temen lo si Jeonghan, Jihoon, Seungkwan sama si anak baru itu?" ujar Jun balik tanya.

Masa Remaja [svtgs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang