20.

1.2K 124 6
                                    

Motor sport berwarna hitam dengan sedikit lorek warna hijau berhenti tak jauh di depan gerbang sekolah. Seorang gadis yang membonceng turun dari motor tersebut.

Gadis itu adalah Seungkwan. Seungkwan berangkat ke sekolah di atar oleh Vernon. Pada awal mulanya Seungkwan diantar Vernon karena gadis gembul itu ketinggalan bus. Vernon yang kebetulan lewat dan akan pergi ke markas berkumpul dengan anggota squardnya menghampiri Seungkwan yang sedang mendumel di halte. Karena tidak ada pilihan lain Seungkwan pun menerima tawaran Vernon yang menawarkan diri untuk mengantarnya ke sekolah. Seungkwan tidak mau telat masuk sekolah, nanti dia kena hukum.

Seungkwan berusaha melepas pengait helmnya tapi dia tidak bisa, terlalu susah.

Vernon membuka kaca helm fullfacenya, melihat Seungkwan kesusahan melepas pengait helmnya Vernon berinisiatif membatu gadis gembul itu melepas helmnya. Usai helmnya lepas Seungkwan mengucapkan terimakasih pada Vernon.

"Makasih, udah nganterin gue."

Vernon mengangguk pelan.

"Kalau gitu gue masuk dulu."

"Tunggu!"

Seungkwan yang hendak pergi dari hadapan Vernon tidak jadi saa laki-laki blasteran itu tiba-tiba mencekal pergelangan tangannya.

"A-da apa?" tanya Seungkwan gugup.

Vernon tidak menjawab, dia mengelus pelan bibir Seungkwan yang pecah karena insiden dua hari lalu.

Seungkwan terkejut, dia menjadi bertambah gugup. "Ver—"

Vernon dengan cepat menarik tangannya lagi saat menyadari apa yang telah dia lakukan. "Sorry." Vernon meminta maaf. "Semangat, ya." Laki-laki balatentara itu kemudian menyemangati Seungkwan.

Seungkwan mengerutkan dahinya bingung. "S-semangat?"

"Belajarnya."

Seungkwan ber'A' saja dan mengangguk.

"Kalau gitu gue pergi."

"Iya, hati-hati," ucap Seungkwan mengingatkan agar Vernon berhati-hati saat membawa motor.

"Hmm." Vernon merespons dengan deheman. Laki-laki itu kemudian menyalak mesin motornya lalu berlalu pergi meninggalkan Seungkwan.

Setelah kepergian Vernon, Seungkwan berbalik badan untuk masuk ke kawasan sekolah. Namun, dia menatap ke sekitar lebih dulu dan ternyata banyak siswa yang memperhatikannya sedari tadi, mungkin?

"Apa liat-liat?!" sentak Seungkwan merasa risih.

Siswa-siswi yang tadinya memperhatikan Seungkwan langsung mengalihkan tatapan mereka. Seungkwan mendengus pelan sebelum melangkahkan kakinya masuk ke kawasan sekolah.

🌺🌺🌺

"SEUNGKWAN!!"

"APA?!"

Moonbin—Orang yang meneriaki nama Seungkwan dari lapangan basket terlihat kaget dikala Seungkwan ikut berteriak. Laki-laki berbadan penuh otot itu mendekati Seungkwan yang sedang makan jajan berdua dengan Hao di pinggir lapangan olahraga indor. Yang lain? Jihoon ada urusan dengan klub musiknya sedang Jeonghan dan Jisoo entah pergi kemana.

Moonbin duduk di sebelah Seungkwan dan dengan seenak jidatnya dia mengambil minuman kaleng yang Seungkwan beli.

"Akh!" Moonbin memkik saat Seungkwan meniju lengannya yang terekspos karena memakain seragam basket. "Kenapa gue di tinju?!"

Masa Remaja [svtgs]Where stories live. Discover now