04. Detektif

23 4 0
                                    

Halaman 04. Detektif.

Setelah selesai mandi, cowok itu mengeringkan rambutnya memakai handuk. Saat ini Gio hanya memakai kolor hitam, handuk yang barusan sudah di lap ke wajah di taruh di lehernya. Ia mengambil ponsel yang tergeletak di meja belajar ingin mengecek ponselnya.

Baru aja tidak mengecek ponsel, notif dari whatsaap sudah bejibun.

Ga jelas (4)

Zaki telah membuat grup ini.
Zaki menetapkan dirinya sebagai admin.

Baim' Wan: Udah tau nggak jelas.

Baim' Wan: Malah bikin grup.

Zaki: Diem Lo, Cil. Gue gak ngomong sama Lo.

Baim' Wan: 👍🏻

Gio mendudukan bokongnya, matanya masih menatap layar ponsel. Dengan lincah kedua jempol mengetik di kyboard nya.

Giovano' S: Gue keluar, nama grupnya aja gak jelas.

Zaki: Jangan gitulah, Gi.

Baim' Wan: Setidaknya bang Gio, hargai bang Zaki yang udah bikin grup ini.

Zaki: W gak minta U untuk bicara.

Giovano' S: Y terus, napa harus bikin grup.

Giovano' S: Di sekolah kan bisa.

Zaki: Lo pasti butuh detektif kan?

Zaki: Buat nyelediki si Ayara.

Giovano' S: Gak, tuh.

Baim' Wan: Banh Zaki sotoy bet jadi orang.

Zaki: Berisik Bege! Gw gak ngomong sama lo.

Zaki: gue juga tau, gue bisa baca isi pikiran lo.

Giovano' S: Gue gak mikirin itu.

Zaki: Berarti yg ada di dalam pikiran lo itu Ayara kan? Ngaku lo.

Giovano' S: Mau di patahin yg mn? Tangan apa kaki?

Zaki: Kagak dua dua nya.

Zaki: Masa l gk ngerasa anh sama si Ayara.

Zaki: Sapa tau butuh detektif opet!

Zaki: Y, kan. Sat?

Zaki: Woy tuh, bocah malah gk nongol.

Zaki: Si anjay.

Zaki: S tai!

Zaki: S kaparat minta di tampol!

Baim' Wan: Bang Zaki marah-marah mulu.

O B S E S I [On Going✔️]Where stories live. Discover now