16. Adu Jotos

25 6 2
                                    

Hai ketemu lagi kita_🧡

Terimakasih yang sudah mau baca,
Semoga tidak pernah bosan dengan cerita saya.

-
-
-
-

16. Adu Jotos.

Ayara melangkahkan kakinya untuk menuju bangku yang akan ia duduki, tangannya membuka tas miliknya mengambil tisue ingin meng-elap tangannya yang semula basah. Cewek yang rambutnya di cepol tinggi segera mendudukan bokongnya di bangku di hadapan Ayara, Laura menatap gerak-gerik cewek yang ada di hadapannya tanpa berkedip.

"Ra, lo habis dari mana?" Tanya Laura tak tahu, lantaran Ayara sama sekali tak memberitahu dirinya.

"Aku habis dari WC."

Laura manggut-manggut sembari meratapi Ayara begitu lekat. "Tadi gue gak sengaja liat lo sama si Citra, terus Citra bawa kertas banyak banget, emangnya kalo boleh tau kalian habis ngapain?"

Ayara meletakkan tisue di atas meja, ia memasukkan kembali wadah tisue berwarna biru ke dalam tas seraya berkata. "Dia cuman minta aku buat jawab kisi-kisi soal ulangannya, katanya sih dia gak terlalu bisa sama pelajaran fisika."

"Kok aneh, ya?"

Ayara membalikkan badannya. "Aneh... apanya?" Tanyanya balik tak mengerti.

"Ya aneh aja... ulangan kan masih lama, orang minggu lalu baru aja kita memasuki semester 2, aneh tuh orang tuh."

Ayara menghela nafasnya, bukan Laura doang yang merasa aneh tapi ia juga, tetapi tak ada gunanya bagi Ayara membahas hal itu. Buang-buang waktu!

"Eh Lau, aku mau nanya," Laura hanya memberikan anggukan, mulutnya terus mengunyah kue cookies yang barusan di lahapnya. "Aku pengen tau lebih dalam tentang Gio,"

Laura menghentikan mengunyah nya, wajahnya seketika berubah menjadi malas. Kalian tau sendiri lah ya kalau Ayara membahas Gio membuat Laura merasa amat muak. Ayara yang tahu sebentar lagi Laura akan kesal buru-buru ia angkat bicara. "Ya maksud aku itu... kamu kan udah lama sekolah di sini, sedangkan aku, aku kan anak baru..."

Laura menelan makanan yang ada di dalam mulutnya, tangannya meneguk minuman yang sejak dari tadi ia gengam. Setelah itu Laura meletakkan bekas botol minuman yang barusan di minum olehnya. "Lo pasti gak tau kan, kalo dulu itu Gio pernah menjabat sebagai ketua MPK."

Ayara melotot tak percaya dengan apa yang di katakan Laura barusan. "HAHHH???!! YANG BENER????!!!" Teriakan Ayara membuat seisi kelas menoleh padanya. Ayara langsung terdiam dan meminta maaf karena suaranya membuat yang lain merasa penasaran. Bahkan Mutia yang sedang menyapu lantai berhenti dan lebih memilih menatap Ayara sekilas.

"Iya bener, gue gak mungkin bohong sama lo." Jawab Laura dengan tatapan matanya yang melas. Ayara masih syok, tapi ia juga merasa bingung. "Tunggu deh, Lau. Bukanya ketua MPK itu El Bara? Terus kenapa jadi..."

Laura menghela nafasnya panjang, sepertinya jika ia tidak menjelaskan secara detail Ayara gak bakalan ngerti. "Gini yah, Ra. Dulu pas watu kelas X semester 2 Gio itu pernah nyalonin jadi ketua MPK, para guru dan para murid memilih Gio buat di jadikan sebagai ketua MPK sedangkan El Bara karena dia gagal jadi ketua MPK dia di pilih oleh guru dan di jadikan sebagai sekretaris umum."

O B S E S I [On Going✔️]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz