34. Hari Pertama Sekolah.

2 0 0
                                    

Ellena turun dari motor, merapihkan poninya yang sedikit berantakan sembari menunggu Juna yang tengah memarkirkan motornya

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Ellena turun dari motor, merapihkan poninya yang sedikit berantakan sembari menunggu Juna yang tengah memarkirkan motornya. Wah, hari ini ramai sekali. Karena ini adalah hari pertama kelas sepuluh resmi menjadi siswa di SMA Semesta.

"Ayok!" Ajak Juna kepada Ellena untuk masuk bersama.

Gadis itu mengangguk dan menyamakan langkahnya dengan Juna. Ellena memasukan tangan kirinya kedalam saku jaket denim yang dia gunakan dari rumah tadi, netranya terus memperhatikan semua yang ada didepannya tanpa rasa ragu.

Banyak adik kelas yang menyapa mereka saat di koridor. Membuat Ellena tidak dapat menurunkan senyumannya.

'Begini rasanya jadi kakak kelas? Hohoo!' ucap Ellena dalam hati.

Saat hendak naik ke lantai dua, seseorang menabrak bahu Ellena dengan keras dari belakang, membuat Ellen terhuyung dan berpegangan pada lengan Juna.

"Eh, kak. Maaf, maaf! Gak sengaja!" Tampaknya dia begitu buru-buru, sehingga setelah meminta maaf kepada Ellena dia langsung berlari ke atas. Dilihat-lihat, sepertinya dia siswa kelas sepuluh, terlihat dari seragam yang dia gunakan masih terlihat baru.

"Gue gak mau marah!" ketus Ellena dengan tatapannya yang berubah menjadi tajam melihat tangga.

"Gak mau marah tapi muka lo kayak barongsai gitu!" Juna mendorong kening Ellena.

"Ya namanya nahan marah!" Gantian, Ellena menjitak kening Juna.

"Wah, elo!" Lantas, Juna memiting leher Ellena dan membawa gadis itu untuk ke lantai atas. Tidak mengindahkan teriakan Ellena yang meminta Juna untuk melepaskannya.

Tak menghabiskan waktu lama, mereka sampai ke kelas baru yang akan mereka tempati sekat.

"Selamat datang Ellena dan Juna sesama warga bangku belakang. Silahkan duduk disini!" Brianna menunjuk dua kursi kosong paling belakang.

"Yesh! Sini, Jun!" Ellena menarik paksa tangan Juna untuk duduk disebelahnya.

"Dih, gue gak mau duduk sama lo!" Juna hendak bangkit dan mencari kursi lain, tetapi Ellena terus menahannya.

"Udah, deh, Jun. Kan kalo kita berempat disini gak bakal jauh-jauh kayak kemaren!" pekik Rakha yang baru masuk, entah darimana dia.

Sesungguhnya Ellena masih ingin duduk bersama Adimas, tetapi melihat Adimas tengah asik mengobrol bersama Vio di kursi meja depan, dia yakin bahwa mereka adalah teman semeja.

BRAK! Gion membanting pintu dengan begitu keras, "eh! Eh! Kelas sepuluh ada yang berantem di belakang sekolah!"

Seketika mereka semua keluar dari kelas untuk melihat itu. Sebagai kakak kelas yang baik, mereka harus menghentikan aksi perkelahian yang tidak seharusnya terjadi di lingkungan sekolah. Ellena dan ketiga temannya berlari begitu cepat untuk segera sampai disana.

𝐄𝐋𝐋𝐄𝐍𝐀Место, где живут истории. Откройте их для себя