20. Masih Tentang Jayden.

3 0 0
                                    

Dikamar sunyi yang tercium aroma khas obat-obatan, Ellena membaringkan kepalanya disebelah lengan sang kakak tertua yang masih enggan untuk membuka mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dikamar sunyi yang tercium aroma khas obat-obatan, Ellena membaringkan kepalanya disebelah lengan sang kakak tertua yang masih enggan untuk membuka mata. Ellena, selang oksigen dan infus sebagai temannya saat ini.

Gadis itu memejamkan matanya, dia tertidur karena lelah terus mengoceh agar Jayden terbangun. Dia sungguh tidak sabar untuk mendengar suara Jayden yang sudah terlalu lama tidak terdengar.

Yoga yang baru saja datang dan melihat pemandangan itu, sedikit sedih, dia bisa melihat seberapa besarnya penantian Ellena untuk melihat Jayden kembali membuka mata. Lantas, Yoga menghampiri Ellena yang tidur tak nyaman, "dek, pindah di sofa, gih!"

Ellena langsung terbangun saat Yoga menggugahnya, "kak, laper.. kakak bawa makanan, gak?" tanya Ellena sembari mengucek matanya. Ini masih pukul sembilan, namun Ellena sudah tidak dapat melawan rasa ngantuknya.

"Itu di meja, tadi gue beli kebab juga. Makan aja dah apa yang lo mau disitu," sahut Yoga dan membenahi selimut yang menutupi sebagian tubuh Jayden.

Sebelum makan, gadis itu pergi ke toilet dulu untuk membasuh wajah, agar rasa ngantuknya hilang. Tidak mungkin dia makan dalam keadaan ngantuk. Lagipula, Ellena tidak bisa langsung makan setelah bangun tidur.

★☆★

Baiklah, selagi menunggu Ellena makan, Moon akan menceritakan bagaimana mereka bisa menemukan Jayden yang sudah dinyatakan meninggal pada empat tahun yang lalu.

Kepolisian benar-benar sudah kehilangan jejak Jayden saat itu, jadi mereka menyatakan bahwa Jayden dinyatakan meninggal dunia. Namun, Tim SAR gabungan dari beberapa wilayah membantah keras penyataan itu, mereka tetap melanjutkan pencarian karena uang yang Ayah berikan pada mereka. Tidak masalah, meskipun tidak seintens saat Jayden menghilang. Yang penting mereka tetap mencarinya.

Berita hilangnya Jayden cukup meluas. Berita itu beredar di pasaran, dalam koran, radio, media sosial, bahkan televisi. Terkadang, Ayah dan Bunda sampai enggan untuk keluar rumah karena selalu saja ada wartawan yang datang untuk mewawancarai keluarga Wicaksana.

Empat tahun setelah kejadian, Tim SAR gabungan mengajukan surat penghentian pencarian hilangnya Jayden dan memohon kepada orang tua Jayden untuk tidak lagi mengirimkan uang. Mereka benar-benar menyerah dan membuat pernyataan bahwa Jayden sudah meninggal dunia.

Karena arus yang cukup deras, memungkinkan tubuh Jayden menabrak bebatuan tajam yang menyebabkan dia kehilangan nyawanya. Meskipun demikian, mereka semua terus berdoa semoga Jayden kembali. Jika memang Jayden tiada, setidaknya jasad anak pertama Ayah dan Bunda itu kembali pada mereka.

Namun tak disangka-sangka mereka benar-benar menemukan Jayden setelah delapan tahun menghilang karena bencana.

Jadi, beberapa hari yang lalu Bunda menunggu giliran interview untuk bekerja sebagai psikolog lagi. Sengaja Bunda mengambil pekerjaan itu, agar dia selalu berada disamping kedua anaknya ketika mereka membutuhkannya.

𝐄𝐋𝐋𝐄𝐍𝐀Where stories live. Discover now