22. Tawa Dan Air mata.

3 0 0
                                    

"Eh, El

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Eh, El. Gue ketemu filter bagus di tiktod!" Brianna menunjukkan ponselnya kepada Ellena yang tengah menyalin tugas dari buku Rakha.

Ellena melirik ponsel gadis itu dan bertanya, "Filter apaan tuh?"

"Itukan ada bacaannya! Lo klik aja terus load dan bakal dicari yang sesuai sama lo!" Brianna mengajari Ellena sembari menunjukkan caranya.

Tak lama Juna, Rakha dan Adimas datang dari luar. Membawa beberapa snack. Mereka sengaja tidak ke kantin hari ini. Ah tidak, memang Ellena yang memaksa mereka untuk makan dikelas saja karena dia ingin mengerjakan tugas Matematika yang lupa dia kerjakan semalam. Tentu menyalin dari buku Rakha, karena diantara mereka hanya Rakha yang handal dalam perhitungan.

Adimas kembali ke kursinya, sedangkan Rakha meletakkan paper bag yang berisi beragam snack untuk mereka makan diatas meja Ellena, lalu menarik dua kursi untuk dia dan Brianna duduk.

"Ngapain, tuh?" tanya Juna dan duduk diatas meja Gion yang bersebelahan dengan meja Ellena.

"Nih, main filter doang. Yok mulai, El!" Brianna meyerahkan ponselnya pada Ellena, agar gadis itu mulai memainkannya.

Ellena menerima ponsel Brianna dan meletakkan pulpennya, padahal dia belum selesai mengerjakan tugas. Tak masalah, sedikit lagi dia selesai, "oke, mari kita mulai!"

"Aku adalah seorang.." Ellena klik layar Brianna dan filter generator itu mulai mengacak dan memilah. Membuat semua mata penasaran dan terus melihat layar ponsel Brianna.

Ting! Muncul gambar Oscar yang tengah tersenyum lebar diatas kepala Ellena. Sukses membuat mereka berempat terbahak.

"Anjir! Kadal gak tuh?!" Rakha tertawa paling keras dan memegang perutnya. Brianna juga sama, dia tertawa sampai memukul pundak pemuda itu.

"Emang cocok jadi kadal lo!" Juna juga sama, dia kembali tertawa setelah mengatai Ellena.

"Itu salah satu keajaiban sih, gakpapa!" ucap Adimas pelan dan ikut tertawa.

"OKE, GAK MASALAH! Mari kita menerima kenyataan!" sahut Ellena begitu sinis dan meletakkan ponsel Brianna diatas meja. Karena dia harus melanjutkan tugasnya yang sedikit lagi selesai.

"Sini gue yang coba!" Juna mengambil ponsel itu dan ikut menggunakan filter yang sama.

"Aku tinggal disebuah istana megah, dan disana aku hidup sebagai.."

"Woi?! Ngawur amat naskah lo!" Ellena menggeplak pemuda itu dengan kotak pensilnya.

Tanpa memperdulikan ucapan Ellena, Juna langsung klik mulai. Dan filter generator itu kembali mengacak gambar yang sesuai dengan Juna.

Ting! Terdapat gambar seekor tikus di kepala Juna. Membuat mereka semua kembali terbahak, bahkan Ellena dan Rakha tertawa keras.

"Lebih parah!" pekik Rakha.

𝐄𝐋𝐋𝐄𝐍𝐀Where stories live. Discover now