21

650 52 3
                                    

Makan malam pada malam ini benar-benar membuat anak muda kasmaran ini rindu pada rumahnya, terlebih rindunya pada sang mommy.

Gadis cantik dihadapannya dengan balutan dress biru muda itu kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, ah sepertinya Xan memang sudah gila. Bagaimana bisa hanya dengan melihat sang pujaan hati yang sedang makan ia malah semakin jatuh cinta?

Dia, memang sudah gila sejak kecil.

"Nak Xan? Ada apa? Apa makanannya tidak enak?" Tanya ibu Bryna yang terlihat bingung menatap Xan yang terdiam sembari memperhatikan anaknya dengan mata berbinar.

Dengan ekspresi terkejut Xan menjawab, "makanan ini enak, hanya saja ini membuatku merindukan keluargaku. Sudah lama aku tidak pulang ke negara asal ku, aku merindukan mereka" jawab Xan malu.

Malu? Ya, dia malu ketahuan memperhatikan anak tunggal keluarga harmonis ini. Sialan, jika seperti ini terus dia akan dengan cepat menikahi gadis-

"Ternyata begitu, apa alasanmu belum pulang?" Tanya sang kepala keluarga.

Makanan mereka sudah habis, hanya tersisa beberapa kudapan manis pencuci mulut. Makanan ini benar-benar enak, rasanya jauh berbeda saat dia memesannya lewat online. Ah, ini akan menjadi makanan terenak kedua setelah masakan sang mommy.

Gugup, ditanya calon ayah mertua. "Saya, sudah berjanji pada kakek jika tujuanku belum tercapai. Aku tidak akan menginjakkan kaki di rumahku, dan saat ini tujuan ku belum tercapai" jawab Xan.

Setelah kalimat Xan tidak ada lagi yang mengeluarkan sepatah kata, fokus mereka pada makanan yang berada di atas meja.

Beberapa saat setelahnya, makanan di atas meja telah tandas. Orang tua Bryna lantas kembali ke kamarnya, meninggalkan dua sejoli itu di ruang tengah.

"Maafkan aku, kita jadi hanya makan di rumah," ucap gadis itu lesu.

Xan lantas menggeleng. "Tidak apa, ini lebih baik dan aku menyukainya. Aku bahkan sempat berfikir kalau kamu tidak menyukai tempat yang aku pilih, jadi aku mengiyakan mama mu," balasnya dengan senyuman manis.

Gadis itu terdiam, menatap lelaki di sampingnya dengan tatapan yang sulit di artikan. Membuat Xan sedikit salah tingkah. "Aku masih bertanya-tanya, kenapa kamu lama sekali menemui ku?"

Helaan nafas terdengar. "Alasan pertama, Daddy menyembunyikan segala hal tentangmu, dan alasan kedua sulit bagiku menemukan mu. Aku beruntung bertemu si kembar, mereka paling banyak membantuku dalam urusan ini." Jelasnya.

"Aku mengerti jika itu sudah menyangkut uncle Ayres," balasnya sembari mengangguk.

Hening setelahnya. "Apa yang akan kita lakukan sekarang?" Tanya Bryna sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, menatap lelaki pujaannya yang menatapnya tanpa henti.

"Bagaimana jika menonton film? Atau serial drama?" Ide bagus muncul begitu saja setelah Xan berfikir beberapa detik.

Senyum gadis itu merekah. "Baiklah, aku akan membawa beberapa camilan ringan, kau bisa memilih serial yang bagus untuk kita tonton!" Ucapnya sambil berlari kecil ke arah dapur, meninggalkan Xan yang terdiam menatap sang gadis.

Kenapa ia yang memilih?!

Astaga!!

Dengan cepat jemarinya mengetik sesuatu pada Mia, bertanya serial bagus apa yang akan ia dan Bryna tonton malam ini. Setelah beberapa saat, sebuah balasan masuk ke ponselnya.

Mia
| Aku akan memberikan link nya padamu, aku yakin serial ini akan seru. Dan sangat cocok untuk kalian berdua, selamat menonton kak!

| send link.

Dengan cepat ia menekan link tersebut, dan mensetting agar mereka bisa menontonnya di televisi. Tak lama Bryna kembali dengan membawa beberapa makanan ringan, seperti biscuit dan keripik. Juga jangan lupakan minuman bersoda yang di bawanya dengan susah payah.

Senyuman manis mengembang diantara mereka, dengan sigap Xan membantu gadis itu dengan membawa sebagian besar camilan yang akan mereka makan.

"Apa film nya sudah ketemu?" Tanya Bryna sembarj menata makanan di atas meja.

Xan mengangguk, "ya aku sudah menemukannya."

"Baiklah, mari nikmati film ini~"

>>><<<

"MAXX!!!" teriaknya memanggil sang sahabat di rumah utama, yang di panggil berlarian menuju sumber suara.

"Ada apa?" Tanyanya panik.

"Apa maksud mu mengirimnya link itu?! Sialan kau, kalau aku tidak segera pulang aku yakin kau tidak akan selamat!!" Serunya menggebu-gebu, nafasnya tersengal menahan amarah.

Beberapa bawahannya menatap seram sang pemimpin, yang diajak berbicara hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Hehe, aku pikir kalian akan menikmatinya." Kalimat tanpa rasa dosa mengalir begitu saja, ia lantas segera membungkuk hormat pada sang pemimpin.

"Kalian itu baru saja bertemu, sudah diharuskan menonton film romantis bukan?"

"TAPI BUKAN FILM PORNO!!"

Kekehan kembali menguar dari Max, "oke baik aku minta maaf, aku kira kau akan menyukainya. Darimana kau tau aku yang mengirimkannya?"

"Sudahlah, tutup mulutmu." Xan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Max dengan wajah memerah.

Mia yang baru datang bertanya pada sang kakak, "kenapa kak Xan?"

Max menoleh, kemudian menjawab, "sudah, anak kecil tidak boleh tau urusan orang dewasa."

Max menatap prihatin pintu kamar tersebut, tapi kemudian dia tertawa. "Sialan, seru sekali mengerjainya. Pasti dia sedang melakukan solo-"

"Solo apa?" Tanya Mia ingin tau.

"Haha, kamu tidak tau kalau kak Xan jago bernyanyi"

🦋🦋🦋

Note:

Haloww, setelah sekian lama aku kembali !!!
Berapa lama? Hampir satu tahun, atau sudah mau dua tahun? Rin sendiri lupaa.

Btw, Rin sekarang udah kelas 2 SMA, bentar lagi naik kelas 3. Ada yang kangen ga siii?

Mohon maaf sebesar-besarnya untuk kalian semua pembaca book ini, Rin sendiri terkadang masih suka baca ulang biar ga lupa alur. Karena Rin ga pernah bikin kerangka cerita, langsung nulis gitu ajaa

Terimakasih kalau masih ada yang menunggu cerita ini berlanjut, Rin usahakan!

Bagi kalian yang mau kedepannya gimana, boleh request adegan di kolom komentar yaa!!

Rin ada satu buku baru, nuansa disana jauh berbeda dari beberapa book yang sudah update. Jadii, Rin bakalan up setelah book ini tamat.

Sekali lagi, book ini ga bakalan sepanjang book ayres-stela ya kawan-kawan. Dan juga, Rin ga suka book sad ending, sudah dipastikan lapak ini happy ending.

Maaf juga kalau chapter ini agak boring, mari kita bikin chapter depan meledak (kalau bisa itu juga)

Thank you all
Iloveyouu💓

Long Awaited MeetingWhere stories live. Discover now