03

9.7K 828 37
                                    

Udara dingin pagi hari membuat remaja laki-laki dibalik selimut itu menarik lebih erat selimut yang menyelimuti seluruh tubuhnya, tangannya dari balik selimut terulur guna mengambil remote AC untuk dimatikan.

Tak lama alarm ponselnya berbunyi nyaring, membuat remaja itu menggeram rendah menahan kesal. Tangannya kembali keluar selimut untuk mengambil ponselnya di atas nakas, mematikannya dan kembali terpejam.

Sampai suara gedoran pintu tak sabaran membuatnya terusik, ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan. Ia bangkit dari posisinya, selimut yang menutupi tubuhnya turun mencapai perut yang berbentuk roti itu, ada delapan dan lembut, hehe.

Ia mengambil baju tanpa lengan yang berada di lantai, mengenakannya dan berjalan ke arah pintu untuk melihat siapa yang menggedor pintu di pagi buta seperti ini.

Ceklek

"HEH! Jam berapa sekarang?!" Remaja itu berdecak mendengar Omelan dari temannya itu, ia perlahan menoleh ke belakang ke arah jam dinding yang tergantung di sana.

"Jam setengah delapan" jawabnya santai, ia menggaruk kepalanya gatal. Menatap malas perempuan didepannya.

"Sesantai ini?" Tanyanya tidak percaya, remaja laki-laki itu mengerutkan keningnya lalu mengangguk.

"KAMU KULIAH PAGI TUAN XANDER DEXTER YANG TERHORMAT!!" Teriaknya kesal, ia dan sang kakak sudah menunggu tapi sang pemilik apartemen tak juga keluar dari kamarnya.

"Ck! Baru juga- sial!"

Brak!

"GA TAU SOPAN SANTUN!!"

Sang kakak yang berada di belakang perempuan itu hanya menggeleng melihat keduanya, ia menghampiri sang adik.

"Berisik, lebih baik kita kebawah duluan. Lima menit dia ga dateng juga, tinggal" sang adik mengangguk mengikuti langkah sang kakak keluar dari apartemen.

"Kak?"

"Hm?"

"Si Bryna itu masuk jurusan apa?" Tanyanya pada sang kakak, pasalnya akhir-akhir ini ia jarang ikut sang kakak mencari informasi tentang Bryna, salahkan boygroup asal Korea yang mau comeback itu!

"Kedokteran" jawab sang kakak tanpa menoleh, sang adik mengangguk paham. "Satu jurusan sama aku dong kak" kini sang kakak yang mengangguk.

"Kalau gitu lebih gampang apa lebih susah sih kak?" Tanyanya bingung, sang kakak mengangkat bahu acuh. "Tergantung cara kamu bersikap, berbicara dan menyembunyikan raut wajahmu. Jangan buat dia ga nyaman, kalau mau bertanya sewajarnya, jangan buat dia tersinggung atau bagaimana. Buat dia percaya kalau kamu sahabatnya suatu saat, kalau memang kamu ingin tulus dan bukan karena mau menolong Xan aja juga boleh. Kali ini kakak izinkan" mendengar itu sang adik mengangguk semangat, menggandeng lengan kakak kembarnya sayang.

"Makasih kak! Akhirnya nanti Mia bisa punya teman, sayang kak Max banyak-banyak!" Pekiknya senang, lelaki yang dipanggil Max itu hanya terkekeh, adiknya senang iapun senang.

>>><<<

Pukul 9 tepat, ketiganya sampai di area parkiran kampus. Mereka turun dari mobil, dan mendapat berbagai macam tatapan dari para mahasiswa dan mahasiswi disana.

"Kok mereka ngeliatin kita kak?" Tanya Mia pada sang kakak, namun baru saja akan dijawab oleh Max, Xan lebih dulu menyela.

"Itu karena aku ganteng" jawabnya dengan percaya diri.

"Mimpi kau!"

"Syut! Ayo kesana" Mia segera menggandeng lengan sang kakak, memeletkan lidah ke Xan dan lanjut berjalan dengan Max.

"Bocah freak!" Desisnya kesal, ia lalu berjalan dibelakang mereka berdua dengan tatapan tajam menatap keseluruh mahasiswa.

Ini hari pertama mereka ospek, jadi mereka akan berkumpul di aula kampus jurusan mereka untuk membahas sesuatu.

"Kak, aku ga ada temennya. Kan kita beda jurusan" ucapnya dengan mulut cemberut, Max menghela nafas. "Kakak ajarin apa sama kamu?"

"Cukup diam dan nikmati" jawab Mia pelan, Max mengangguk. "Dah sana, good luck semoga cepet ketemu sama Bryna" ucap Max menyemangati, Mia mengangguk senang dan segera memutar arus menuju fakultas nya.

"Kalo ketemu Bryna telepon" ucap Xan pada Mia, perempuan itu menoleh dengan tatapan mengejeknya. "Bodo, byeee"

"Sial-"

"Diam Xan, jangan buat masalah hari ini" mereka berdua kembali berjalan menuju aula.

'eh tau ga? Di fakultas kedokteran ada Maba cantik banget!'

'halu!'

'ck, serius! Di cakep banget, dia bukan orang China asli. Katanya sih dari new York'

'wah! Biasanya sih orang asing emang cakep-cakep'

'matanya itu loh, biru'

'siapa namanya?'

'kalau ga salah, marganya Zhang'

'tunggu! Jangan bilang kalau itu Mei-Yin'

"Max?"

"Dia sudah terkenal, kan?"

"Akan lebih mudah, atau sulit?"

"Tergantung sikapmu"

🦋🦋🦋

Note:

Haiii

Dah lama nih ga nulis lagi, kaku banget tulisannya😭 semoga ga mengecewakan, kalau ngerasa ngebosenin di unpublish kok nanti sama Rin:D

Ujian praktek banyak banget, Rin bingung mau wp atau tugas praktek. Dua-duanya sama-sama penting:(

Hm, siapa tuh Mei-Yin?

Eh nanti kalau lama update berarti Rin lagi ujian praktek ya..
Rin tadinya Hiatus mau niat healing malah sinting, gara² tugas praktek😭

Rin tadinya Hiatus mau niat healing malah sinting, gara² tugas praktek😭

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

By. Pinterest

Long Awaited MeetingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon