29: tak mau kehilangan

Mulai dari awal
                                    

Setelah Mahesa dikeluarkan dari ruang operasi beberapa waktu lalu, kini lelaki itu telah dipindahkan ke ruang UGD. Namun hingga sekarang pun penanganan masih dilakukan, dan pihak medis belum keluar dari ruangan tersebut.

Hati perempuan itu menjadi begitu gelisah, perasaannya tidak tenang. Ia terus mengenggan tangan kecil putranya untuk memberikan kekuatan.

Sementara Satya kecil yang belum mengerti apapun dan melihat bundanya menangis tersendu didepannya tidak bisa tinggal diam saja.

Dengan inisiatifnya sendiri, anak itu mengusap air mata yang terus keluar dari mata bundanya.

"Bunda jangan nangis," ucap Satya.

"Aku nggak suka liat bunda nangis, udah, ya, jangan nangis lagi. Kan disini ada aku."

Alya menoleh kemudian menatap putranya itu sambil tersenyum, ia membawa Satya kecil kedalam dekapannya. Ia ingin memeluk anaknya itu agar bisa membuat perasaannya lebih tenang.

"Iya, sayang. Makasih, ya, Satya jangan kemana-mana juga. Disini aja sama bunda."

Satya kecil yang berada dipelukan bundanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban. Alya mencium puncuk kepala bocah itu penuh kasih sayang seolah tak ingin kehilangan anak ini.

Setidaknya, sekarang Alya masih memiliki Satya putranya yang bisa membuat perasaannya lebih tenang. Yang bisa menemaninya dan membuatnya berhenti menangis.

Alya tidak tau harus bagaimana kalau sampai Mahesa tiada, yang Alya miliki sekarang dalam hidupnya hanya Mahesa dan Satya kecil putranya. Ia tidak mau kehilangan mereka berdua, Alya akan menjaga keduanya sebagai bagian dari hidupnya.

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang pria terus memejamkan matanya dengan alat bantu pernapasan oksigen dan beberapa alat medis lainnnya. Bahkan bunyi alat pendeteksi jantung pun turut menyuarai keadaan dari lelaki itu.

Kaki kanannya terangkat 1 menggunakan alat khusus yang menyangga kakinya, kemudian kepalanya pun masih dibalut perban.

Setelah selesai menjalankan operasi pasca kecelakaan, ia sudah bisa dipindahkan keruang rawat pasien namun kondisinya masih dalam keadaan koma.

Pintu ruang rawat itu terbuka, seorang ibu dan anak kecil masuk kedalam setelah menunggu hampir 2 jam dengan perasaan yang begitu cemas.

Alya mendekat kearah ranjang suaminya, ia melihat Mahesa yang masih memejamkan matanya dengan banyaknya luka dan perban diseluruh tubuhnya menambahkan rasa sesak didada perempuan itu.

kilas balik Svarga dan SatyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang