[ SEASON 2 OF "Satya dan 67 hari" ]
Melanjutkan kisah dari Satya dan 67 hari terakhirnya yang belum tuntas. Kisah Satya adalah kisah perjuangan membagi kasih sayangnya untuk perempuan yang ia cintai di-67 hari terakhir usianya. Memecahkan teka-teki...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-Kilas balik Svarga dan Satya-
"Setelahnya, aku jadi takut dengan kalimat perjanjian dan kehilangan. Tapi aku tau, disetiap pertemuan pasti akan ada perpisahan."
•
•
"Ayah, udah cukup. kasihan ibu."
Seorang gadis kecil terus menerus menarik tangan besar ayahnya, berusaha untuk menghentikan pria yang sedang tersulut dalam emosinya itu.
Pria itu menoleh, kemudian menebas tangan putrinya sendiri dengan penuh amarah.
"Diam kamu!" bentaknya.
Urat diwajahnya sudah hampir timbul semua, membuat wajahnya nampak sangat sangar dipandang.
Sementara itu, seorang wanita sudah setengah lunglai dilantai dengan keadaan berantakan. Sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah, matanya bengkak akibat bongkeman ataupun tangisannya sendiri.
Gadis kecil itu berlari menghampiri ibunya, kemudian mendekap erat tubuh sang ibu seolah ingin memberikan perlindungan.
"Ibu, Alya disini. jangan takut." ucapnya.
Cinta tersenyum tipis, kemudian menggenggam erat tangan sang putri.
"Kalian berdua sama aja! selalu bikin saya naik pitam!" teriak pria itu.
"A-ayah mau apa? kenapa ayah marah-marahin ibu terus?" sahut Alya dengan berani.
"Ibu kamu nggak pernah becus! saya cuma minta uang, tapi dia selalu bilang nggak ada! istri yang nggak berguna!" cerocos Romy.
Alya tersentak kaget, jadi lagi-lagi alasan ayahnya mengamuk lagi hanya karena dirinya ingin uang.
Tapi bagaimana bisa seorang suami memalak uang dari istrinya sendiri? Ibu Alya tidak memiliki banyak uang, bu Cinta hanya seorang pelayan kecil disebuah restorant. Gajinya saja hanya cukup untuk makan sehari-hari, belum lagi ayahnya itu selalu memalak uang hasil kerja bu Cinta.
Dunia terkadang sangat lucu, dimana sang istri yang harus membanting tulang demi keluarganya, sementara suaminya hanya berleha-leha menikmati uang sang istri lalu menggunakannya untuk hal-hal yang tidak pantas.
"Ta-tapi, uang ku sudah kamu ambil semua." jawab bu Cinta gemetar.
Mata Romy melotot kembali, "Hei! dengar! uang mu itu tidak cukup, apa kamu masih nggak ngerti juga?" gertaknya.
