03: Mahesa dan Alya

2K 330 85
                                    

****

Kilas balik Svarga dan Satya




"Saat itu aku bertemu dengannya, Teman pertama ku, Cinta pertama ku."


****

****

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.









Seorang anak perempuan menggandeng dengan erat tangan bocah lelaki yang terlihat gugup dan ragu-ragu. Anak perempuan itu terus memaksanya, berkata: tidak ada yang perlu dicemaskan.

Mahesa menghentikan langkahnya, sontak Alya juga ikut mengentikan langkahnya, raut wajahnya tampak murung.

"Mahe, kenapa? ayok ikut." Ajaknya lagi.

Padahal keduanya sudah tiba didepan sebuah rumah yang diyakini itu adalah rumah Alya.

Mahesa menggelengkan kepalanya beberapa kali, nampak ragu.

"Nggak mau, aku takut." Jawab Mahesa.

Alya mengernyit sekilas, melepaskan gandengan tangannya dari Mahesa.

"Kenapa takut? kan cuman ketemu sama ibu aku doang, kok." Ucap Alya.

Mahesa masih terdiam, anak itu takut. Bukan tanpa sebab ia takut, Mahesa hanya khawatir orangtua Alya bahkan ibu Alya akan menolaknya.

Mahesa hanya takut jika Alya tidak diperbolehkan main bersama dengannya seperti anak-anak lainnya.

Bagaimana kalau Mahesa ditolak lagi? bagaimana kalau para orangtua juga tidak menyukainya? Itu tidak boleh terjadi, Mahesa tidak akan membiarkan 1 orang teman barunya ini meninggalkannya.

Alya tersenyum manis, kemudian memegang kedua bahu Mahesa untuk meyakinkan anak itu.

"Nggak apa-apa, jangan takut. Ibu aku itu orangnya baikkkk banget."

"Jadi, kamu nggak perlu takut." Ucap Alya meyakinkan.

Mendengar pernyataan dari Alya, membuat Mahesa sedikit yakin dan tidak ragu.

"Beneran?" tanya Mahesa.

Alya meng-anggukan kepalanya, tetapi ia mendekatkan dirinya pada Mahesa, ingin berbicara tepat ditelinga anak itu.

"Tapi ayah aku sedikit galak, tapi nggak galak banget kok. galaknya kalau dia lagi nggak punya uang aja, hehehe." Bisik Alya pada Mahesa.

Entahlah apa maksud Alya berbisik seperti itu, tapi tujuannya adalah agar ayahnya tidak mendengar. Toh, jika mendengar pun tidak masalah. Lagipula, ayahnya Alya kan sedang kerja sekarang.

kilas balik Svarga dan SatyaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant