****
Kilas balik Svarga dan Satya
•
•
"Saat itu aku bertemu dengannya, Teman pertama ku, Cinta pertama ku."
****
••
Seorang anak perempuan menggandeng dengan erat tangan bocah lelaki yang terlihat gugup dan ragu-ragu. Anak perempuan itu terus memaksanya, berkata: tidak ada yang perlu dicemaskan.
Mahesa menghentikan langkahnya, sontak Alya juga ikut mengentikan langkahnya, raut wajahnya tampak murung.
"Mahe, kenapa? ayok ikut." Ajaknya lagi.
Padahal keduanya sudah tiba didepan sebuah rumah yang diyakini itu adalah rumah Alya.
Mahesa menggelengkan kepalanya beberapa kali, nampak ragu.
"Nggak mau, aku takut." Jawab Mahesa.
Alya mengernyit sekilas, melepaskan gandengan tangannya dari Mahesa.
"Kenapa takut? kan cuman ketemu sama ibu aku doang, kok." Ucap Alya.
Mahesa masih terdiam, anak itu takut. Bukan tanpa sebab ia takut, Mahesa hanya khawatir orangtua Alya bahkan ibu Alya akan menolaknya.
Mahesa hanya takut jika Alya tidak diperbolehkan main bersama dengannya seperti anak-anak lainnya.
Bagaimana kalau Mahesa ditolak lagi? bagaimana kalau para orangtua juga tidak menyukainya? Itu tidak boleh terjadi, Mahesa tidak akan membiarkan 1 orang teman barunya ini meninggalkannya.
Alya tersenyum manis, kemudian memegang kedua bahu Mahesa untuk meyakinkan anak itu.
"Nggak apa-apa, jangan takut. Ibu aku itu orangnya baikkkk banget."
"Jadi, kamu nggak perlu takut." Ucap Alya meyakinkan.
Mendengar pernyataan dari Alya, membuat Mahesa sedikit yakin dan tidak ragu.
"Beneran?" tanya Mahesa.
Alya meng-anggukan kepalanya, tetapi ia mendekatkan dirinya pada Mahesa, ingin berbicara tepat ditelinga anak itu.
"Tapi ayah aku sedikit galak, tapi nggak galak banget kok. galaknya kalau dia lagi nggak punya uang aja, hehehe." Bisik Alya pada Mahesa.
Entahlah apa maksud Alya berbisik seperti itu, tapi tujuannya adalah agar ayahnya tidak mendengar. Toh, jika mendengar pun tidak masalah. Lagipula, ayahnya Alya kan sedang kerja sekarang.
VOUS LISEZ
kilas balik Svarga dan Satya
Fiction générale[ SEASON 2 OF "Satya dan 67 hari" ] Melanjutkan kisah dari Satya dan 67 hari terakhirnya yang belum tuntas. Kisah Satya adalah kisah perjuangan membagi kasih sayangnya untuk perempuan yang ia cintai di-67 hari terakhir usianya. Memecahkan teka-teki...