[ SEASON 2 OF "Satya dan 67 hari" ]
Melanjutkan kisah dari Satya dan 67 hari terakhirnya yang belum tuntas. Kisah Satya adalah kisah perjuangan membagi kasih sayangnya untuk perempuan yang ia cintai di-67 hari terakhir usianya. Memecahkan teka-teki...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Kilas balik Svarga dan Satya-
"Teman, jangan pernah lupakan aku, ya. karena hanya kamu yang aku miliki."
"Katanya, pertemanan yang tulus itu akan terjalin selamanya. Entah seberat apapun rintangan pertemanan, sejauh jarak apa pertemanan dipisahkan, jika satu sama lain saling terikat maka pertemanan itu akan terus terjalin, selamanya..."
•
•
Tidak terasa, sudah hampir setengah tahun pertemana kedua pasang bocah lelaki dan perempuan itu terjalin. Keduanya saling merangkul dan bergandengan satu sama lain saling berbagi keluh kasih meskipun usia mereka masih begitu belia.
Keduanya seperti simbiosis mutualisme yang saling melengkapi satu sama lain.
Mahesa merasa dikasihi berkat berteman dengan gadis bernama Alya ini. Semenjak kehadiran Alya sebagai teman bermainnya, Mahesa jadi bisa melupakan kesedihan tentang ibunya dan penyakitnya.
Yang anak itu rasakan saat ini hanyalah kebahagiaan semasa kecil, ia akhirnya dapat merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang teman yang selalu ada disampingnya seperti apa yang selama ini laki-laki itu inginkan.
Dulu, banyak sekali anak-anak yang menjauhi dirinya dan mengucilkan dirinya. Entahlah, Mahesa pun tidak tahu letak kesalahannya dimana. Padahal, Ia hanya ingin memiliki seorang teman. Mungkin, karena sejak lama Mahesa begitu tertutup dan tidak membuka dirinya untuk dunia luar membuat sebagian orang anak menganggap Mahesa aneh.
Tetapi, setelah ia memili seorang teman perempuan yang begitu baik hati, hari-harinya terasa begitu penuh warna.
Sebelum mengenal Alya, bocah lelaki itu selalu bermain sendirian. Terkadang pula para pelayan rumahnya saja yang menemaninya bermain. Membosankan.
Mahesa berjanji, pertemanannya dengan Alya harus terjalin hingga keduanya dewasa kelak. Mahesa tidak akan pernah meninggalkan Alya.
Tetapi, asal kalian ketahui, Alya sama sekali tidak tahu tentang penyakit yang diderita Mahesa. Bahkan Mahesa sendiri pun tidak memberitahu pada Alya.
Mahesa hanya takut, jika Alya tahu dirinya memiliki penyakit maka Alya akan menjauhi dirinya dan tidak mau berteman lagi dengannya seperti anak-anak lainnya.
Jadi, Mahesa akan tetap menyembunyikannya. Lagipula, Papahnya selalu berkata bahwa sedikit lagi ia akan sembuh. Mahesa selalu percaya itu.
