Chapter 3 : Tatto

717 50 6
                                    

Warning!

Banyak typo yang masih bertebaran.

Maaf kalo cerita ini masih membosankan, author jamin di chapter selanjutnya akan seru.

Belum ada adegan uwu, nikmatin dulu alurnya oke!

I really work hard for the plot😭

oOo

Kana menatap langit-langit atap rumahnya sambil terlentang diatas kasur. Menarik napas berat lalu menghembuskannya. Sebenarnya ada tugas sekolah yang belum dikerjakan dan harus dikumpulkan besok pagi.

Namun Kana sedang tidak berselera menyelesaikan tugas tersebut. Tangannya Mengambil ponsel yang berada di meja dekat dengan kasur, membuka aplikasi chat hijau untuk meminta pap tugas untuk besok.

Sebenarnya dirinya bukan orang yang malas dalam mengerjakan tugas sekolah, namun hari ini gadis itu sedang dalam mood yang kurang baik. Jadi dia memilih jalan pintas dengan langsung meminta jawaban dari teman sekelas yang sudah mengerjakan.

Jangan mengharapkan apapun dari Jessy. Teman sebangkunya itu adalah tipe murid yang mengerjakan tugas pada pagi hari dan menyontek miliknya.

Menaruh ponsel di atas dadanya, Kana menghela napas lagi. Dirinya ini sangat suntuk dan bosan, namun tidak mau jika mengerjakan tugas. Jadi sekarang enaknya dia harus apa.

Ingin menonton televisi di ruang tamu, sekarang lagi ada tamu yang datang entah siapa, dirinya tidak peduli. Kana lebih memilih berdiam diri di kamar sampai tamu itu pulang.

"Gila, yang bener aja gue mau dijodohin!" Monolog Kana, dirinya masih merasa kesal dengan topik pembicaraan sore tadi dengan kedua orang tuanya.

Dunia sudah modern, masih ada saja perjodohan. Manusia kuno mana yang masih melakukan hal gila itu. Memang ya, orang-orang kaya itu susah dimengerti. Dengan alasan kerja sama perusahaan lah.

Halah basi.

Mereka juga sudah kaya, mau tambah kaya bagaimana lagi? Ternyata menjadi anak orang kaya itu tidak enak, mending di kehidupannya dulu. Meskipun bukan menjadi anak orang kaya, namun ia masih bebas, tidak terkekang hal-hal aneh.

Pintu kamar Kana terbuka dari luar dan memperlihatkan mamanya yang berpakaian rapi. Sambil menatap Kana lembut tidak lupa senyuman menawan miliknya.

"Adek, kebawah yuk. ada tamu, di sapa dulu." Kana yang mendengar penuturan sang mama langsung terbangun dari posisi tidurnya lalu dengan cepat menggeleng.

"Gak mau!" Jawab Kana sambil menyilangkan kedua tangannya yang membuat ponsel miliknya terjatuh dia atas kasur.

"Hush, gak boleh gitu! Ayo turun kebawah nanti di marahin papa, loh."

Ucap sang mama lalu menarik pergelangan tangan Kana untuk bangkit dari kasur. Namun tidak membuat Kana bergerak dari kasur, gadis itu tetap mempertahankan tempatnya.

"Gak mau, Kana gak kenal tamunya."

"Iya itu teman papa, sapa dulu." Ujar mama Kana lembut mencoba untuk membujuk sang anak.

The Ruler for Kanaजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें