4 (Rencana Clarissa)

4.6K 611 36
                                    


𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜 🏃‍♀️

(⚠ Typo bertebaran!)


Clarissa mengusap dagu dengan tatapan serius pada ketiga pakaian santai yang dipilihnya dari sekian banyak pakaian lain dalam lemari-ah bukan tapi toko dikamarnya itu.

Keempat Maid disana berdiri rapih disisi kanan ketiga baju tersebut menunggu dengan senyum ramah, Clarissa heran apa mereka tidak pegal terus tersenyum padanya sejak tadi.

"Gue milih yang kanan itu," tuntasnya menghela nafas, baru salah satu maid membawakan pakaian tersebut ke arahnya Clarissa mencegah. "G-gausah! Biar gue aja yang pake, kalian keluar dahulu gue bisa sendiri ko."

Mereka saling pandang dengan kedua tangan ditaruh dengan apik ditengah perut.

"Tapi Nona ini sudah tugas kami berempat untuk melayani, memandikan, mendandani, memakaikan Nona muda baju, dan membawakan sarapan. Itu pesan Tuan besar," jawab salah satunya diangguki yang lain.

Clarissa sontak melotot tak percaya mendengarnya, ternyata si antagonis ini adalah tipikal gadis-gadis manja sekaligus tidak berguna!

Lihat untuk hal sesederhana itu saja gadis itu harus dibantu para dayangnya.
"Apa kabar sama gue yang tiap hari selalu asal lilit tali sepatu dan susah nyari kaos kaki, beneran gila hidup lo Clarissa... Ga habis pikir gue."

Clarissa bergumam sembari memijit pelipisnya, melihat tingkah sang Nona keempat Maid itu tampak menunjukkan raut hawatir.

"Nona apakah itu terasa pusing? Saya akan memanggilkan Nona dokter keluarga segera!"

"Eits tunggu! Gue gak papa ko tenang aja, sekarang. Lebih baik lo berempat pergi dulu, gue bisa lakuin semuanya sendiri..."

"Tapi Non--"

"Plisss..." Clarissa menampilkan raut memohon, namun tak diduga reaksi keempatnya malah terlihat terkejut.

Mereka malah membungkuk sembilan puluh drajat padanya.
"B-baik Nona, tidak usah memohon seperti itu lagi kami akan keluar."

"I-iya Nona, jika Nona tidak bisa memakai high heels kami akan segera masuk kedalam sini dan membantu Nona. Permisi."

Clarissa mengerut bingung melihat tingkah mereka, ah sepertinya jurus memohon adalah ide bagus selama ia tinggal disini.

"Baik, sekarang kita mulai geledah isi kamar ini!" Clarissa menepuk tangan, namun ia melihat tampilannya yang masih mengenakan bathrob berwarna pink. "Ganti baju dulu lah, lumayan juga gue bisa ngerasain gimana jadi orang terkaya hahaa..."

Clarissa mengambil kilat baju pilihannya dan memakai langsung didalam ruang khusus untuk berganti baju, begitu selesai ia mendekat ke arah cermin besar untuk mematut dirinya di dalam sana.

"Cakep banget gila! Kalo antagonis modelannya kayak lo siapa yang bakal nolak coba," Clarissa berdecak kagum, ia memutar tubuhnya dan berpose centil didalam cermin itu apalagi dengan rambutnya yang bergelombang sepunggung. "Oh, iya. Gue harus nyari ponsel ni anak dulu."

Clarissa menggeledah bawah meja dan juga membuka lemarinya namun tak dijumpai.
"Dimana sih."

Degusnya berkacak pinggang, tak menyerah gadis itu mencoba membuka bantal bantalnya dan gotcha! Ponsel berlogo apel digigit dengan casing pink bayi babi ditemukan tergeletak disana.

"Ternyata lo punya kebiasaan sama kaya gue, suka naruh ponsel di atas kasur," Clarissa membawa tubuhnya duduk diatas sofa. "Sorry gue harus buka ponsel lo, soalnya gue kepo banget."

I'm Not AntagonisWhere stories live. Discover now