8.| YURA DAN KINAYA

24 1 1
                                    

"Teman dekat."

8. YURA DAN KINAYA

Yura: Udah selesai nichhh. Aku udah di deket tangga.

Setelah mendapat pesan dari Yura, dirinya langsung bergegas keluar dari rooftop, mengabaikan semua pertanyaan yang diajukan oleh teman-temannya.

"Dapet dari mana lo foto yang ada di madding?"

Kini Arkan tengah berada di ruang eskul jurnalis milik sekolahnya. Ia tak bodoh, walaupun jarang ada di sekolah, dirinya tahu betul bahwa anggota jurnalis adalah dalang sekaligus orang-orang yang bisa terus mengakses madding. Sekaligus menempelkan kertas-kertas bodoh itu di madding.

"Jawab gua anji*g!" Arkan sudah terbawa emosi sebab salah satu anggota jurnalis yang kini berada di hadapannya terdiam.

Desta, anggota jurnalis tersebut terlihat bingung menjawab pertanyaan cowok yang kini tengah memojokkan dirinya.

Di ruang jurnalis hanya ada mereka bertiga, Arkan, Desta dan Yura. Jelas, karena sekolah sudah dibubarkan sejak tadi dan hari ini tak ada jadwal eskul apapun. rkan sejak awal sudah berniat mengajak Yura menemui anggota jurnalis untuk meluruskan semuanya hari ini.

"Arkan..," Yura mencoba menahan lengan cowok itu yang sudah menarik seragam Desta secara brutal, hingga kacamata milik Desta terlihat sedikit miring.

"Gue kira.. kalian berdua pacaran." Jelas Desta, perkataannya terdengar ragu. Cowok itu bahkan menyembunyikan tatapannya dari Arkan, dan hanya sesekali rberani untuk menatap.

"Jawab pertanyaan gua dulu! Lo dapet foto itu dari mana!?"

"D-dari... tasnya Raden." Desta masih menundukkan kepalanya.

"Gak ada sopan santunnya lo gua liat-liat!" Kesal Arkan, menatap Desta dengan tatapan penuh amarah.

"Gosip-gosip terus muncul di kalangan murid-murid kalo kalian pacaran. Terus gue gak sengaja lihat foto itu-." Kata Desta yang kini sudah berani beradu pandangan dengan Arkan.

"Gua peringatin ke lo, jangan suka narik kesimpulan sesuka hati lo. Nuduh Kinaya yang gak bener!? Jangan pernah lo lakuin lagi. Paham lo?" Arkan kembali menatap tajam Desta.

"Gue juga sebelumnya udah nanya ke Yura, dia bilang lo berdua udah resmi pacaran! Itu kan yang kemaren lo bilang, Ra?" Ungkap Desta, memastikan percakapan yang kemarin ia dengar dari mulut cewek tersebut.

"Ra?" Arkan langsung bingung mendengar penuturan tersebut dari Desta.

"Nggak! Aku gak pernah ngomong kayak gitu! Desta! Lo jangan memperjelek nama gue ya! Gue nggak pernah bilang kalo pacaran sama Arkan!"

Desta tersenyum miring, jelas-jelas beberapa hari yang lalu ia bertanya pada Yura soal kejelasan asmaranya dengan Arkan. Dirinya tak mungkin salah dengar saat itu, bahwa Yura bilang bahwa sedang menjalin hubungan dengan sang atlet renang.

"Kapan emang gua minta lo jadi pacar gua?" Kini sorot mata Arkan jelas terlihat lebih marah,  tatapanya menjadi berbeda terhadap cewek di hadapannya.

"Nggak, Arkan dengerin aku! Aku nggak pernah bilang kayak gitu! Semuanya salah paham!" Yura jelas panik, sebab ia tak pernah tahu bahwa Arkan akan menjadi semarah ini.

"Maksud lo apasih!? Jangan bilang yang nggak-gak lah soal gue! Jangan fitnah gue!" Kata Yura, emosinya membludak mengarah pada Desta.

"Di depan toilet perempuan, dua hari yang lalu, gua nyamperin lo dan nanyain soal itu. Udah inget lo sekarang?" Balas Desta.

"Bohong! Lo bohong Desta! Dia bohong Arkan! Jangan di dengerin."

Yura mencoba meraih lengan Arkan untuk membujuk cowok tinggi itu. Namun, Arkan cepat menepis tangan Yura, ia malas dengan tatapannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 22, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FORGIVE ME KINAYAWhere stories live. Discover now