6.| PILIHANMU

29 0 0
                                    

Welcome back!❤️

Pliss tolong di boomvote ataupun boomcomment yuk temen-temen...🦋

6. PILIHANMU

"Bisa gak naiknya? Atau mau gua gendong?" Tanya Arkan, namun Kinaya menggeleng cepat.

Sebenarnya Kinaya ragu untuk pulang bersama cowok disampingnya ini. Sejak tadi ia ingin bertanya namun bibirnya selalu saja merasa kaku tak ingin membuka.

Arkan dengan cepat naik ke atas motor sport miliknya. Menurunkan injakan kaki, lalu menyodorkan satu telapak tangannya pada Kinaya.

"Biar gua bantu." Ucapnya.

Kinaya terdiam sejenak sebelum akhirnya menarik nafas lalu menghembuskan nafas pelan. "Emm.. Arkan. Aku bisa pulang sendiri kok." Ucapannya, lantas membuat Arkan mengangkat satu alisnya.

"Kenapa?" Tanya Arkan, namun Kinaya hanya diam sambil menunduk tidak berani berhadapan dengan Arkan.

"Gua sadar gua salah, biarin gua anterin lo pulang sampe rumah, Kinaya? Gapapa kan?" Ucap Arkan, terus saja mencoba memandang Kinaya dengan tatapan teduhnya.

Cewek cantik itu kini menggigit bibir bawahnya sebab terlalu gugup. Sebelum akhirnya Kinaya membuka mulutnya untuk berbicara.

"Aku takut kalo-," Kinaya menggantung kata-katanya, membuat Arkan bingung.

"Kenapa?" Tanya Arkan.

"Kalo pacar kamu tahu aku pulang dianter kamu, terus nanti dia ngira yang enggak-enggak gimana?" Ucap Kinaya.

"Lebih baik aku pulang sendiri aja ya." Lanjut Kinaya.

Arkan mengerutkan keningnya, lalu menurunkan standar motornya. "Pacar? Gua gak ada pacar." Ucap Arkan, lagipula Kinaya tahu dirinya punya pacar dari siapa sih. Perasaan selama ini dirinya tidak pernah menunjukkan bahwa sudah mengencani perempuan.

"Cewek kamu-,"

"Siapa?" Tanya Arkan, cepat, penuh tanda tanya.

"Yura, kamu udah ngasih tau dia sebelumnya? Nanti kalo dia tahu kamu diem-diem pulang nganterin cewek lain gima-,"

"Yura bukan pacar gua, lo tau dari siapa emang? Gua jomblo." Tegas Arkan.

Kini bibir kinaya tertutup dengan rapat. Arkan tidak ada hubungan dengan Yura? Jadi apa yang di gosipkan murid-murid di kantin itu salah dong. Aduh, dirinya jadi tak punya nyali seperti ini sebab salah mengira.

"O-oh jadi-," Kinaya terbata-bata.

"Cepet gua anter lo pulang." Potong Arkan, cepat bergerak menggunakan helm lalu menaikkan standar motornya.

•••••••

Semilir angin sore menembus melewati rambut-rambut Kinaya, kini rambut yang terkunci setengah dan setengahnya lagi tergerai itu perlahan mulai menari mengikuti arah angin.

"Mau mampir dulu gak?" Tanya Arkan, sambil mengemudikan motornya.

"Mampir kemana?" Kata Kinaya.

"Lo gak mau kemana gitu? Gua anterin mumpung lagi sama gua." Kata Arkan, helm fullface nya sudah terbuka setengah sejak tadi.

FORGIVE ME KINAYAWhere stories live. Discover now