28. Kekesalan azeyla

Start from the beginning
                                    

Mereka menonton balapan seru itu dengan santai di dekat para penonton figuran lainnya.

"Gue pikir sagara yang turun balapan, ternyata seno toh" gumam gilang.

"Mereka hampir seimbang" ujar denies.

Balapan masih berlanjut hingga berakhir dengan kemenangan seno meski terbilang sangat tipis.

"Waduh gila, deg degan gue" ujar gilang.

"Hmm lumayan" gumam brayen.

Zevan mengangguk setuju.

Tak lama kemudian di lanjutkan dengan balapan dari geng lain.

Zevan dkk terus menontonnya meski merasa bosan karena balapan ini tidak ada tantangannya.

Zevan menghela nafas panjang kemudian melirik ke arah sagara dkk yang bersiap untuk pulang. Tak lama ada seorang perempuan dengan pakaian kurang bahan mendekati sagara dan mengusap lembut lengannya.

Jika di lihat dari belakang, tampak sagara hanya menatap perempuan itu seperti tidak bereaksi apapun. Sagara mungkin mengucapkan sesuatu yang tidak bisa di dengar oleh zevan karena suara ricuh para penonton di dekatnya.

Namun melihat kedekatan sagara dengan perempuan yang tidak di ketahui identitasnya itu membuat zevan geram karena ia berpikir sagara berselingkuh di belakang azeyla.

.
.
.

~Di sisi lain

Sagara sangat geram pada perempuan yang tengah memeluk erat lengannya.

Ia baru saja akan pulang, namun perempuan ini memaksa ingin pulang bersama sagara.

"Kalo bukan cewek udah gue cekek sampe mati" batin sagara.

"LEPAS!" bentak sagara membuat perempuan tadi ingin menangis namun tetap tidak ingin melepaskan tangannya.

"Yaudah lah bro, tinggalin aja" ujar daffa.

"Dia ngapain sih? Ganggu ihh mana pakaiannya kayak jalang lagi" ceplos valen dengan tatapan jijik.

"Saga, aku mohon! Anterin aku pulang yaa..."

"Gue bilang gak yang gak! Lepas!"

Perempuan itu menggeleng cepat.

"Lo--"

BUGH

Sagara mundur beberapa langkah karena pukulan kuat dari zevan.

"Shhh apa apaan sih lo!" sentak sagara.

Zevan membuka maskernya memperlihatkan wajah tampan nan datar itu.

"Eh itu kan ketua geng haravez di NY"

"Kenapa dia di sini?"

"Nyariin gue kali"

"Halu lo!"

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now