Mie Ayam ngga pake mie

Start from the beginning
                                    

"Ihh ngga gamau." Ucap Ara berontak, Aydan semakin ingin menjahili Ara.

Ia mencuri satu kecupan di pipi Ara.
Sontak Ara menghapusnya secara kasar.

Aydan tak menyerah, ia menciumnya lagi, namun kembali Ara mengusapnya secara kasar seperti ingin menghapus bekasnya.

"Dihapus lagi saya makan kamu." Peringatnya tersenyum smirk lalu kembali mencium Ara.

Dan benar, Ara tak menghapusnya lagi, ia takut dimakan Aydan sekarang jadi lebih baik tidak ia hapus.

"Good wife, Salim dulu sama saya." Usapnya dikepala Ara lalu ia mengulurkan tangannya untuk Ara salimi.

Segera ia menyalimi Aydan, saat hendak menarik tangannya justru Aydan menahannya sambil terus menatapnya

"Ngga mau saya makan?" Tanya Aydan, Ara langsung membolakan matanya.

"Aaaaaa, nggamauu!!" Ucapnya melarikan diri, Aydan tertawa melihat kepergian Ara, lucu juga menjahili Ara.

°°°

Ara kenapa Ya Allah, kenapa sekarang tiba-tiba lemes banget gini..

Ara langsung mengistirahatkan badannya dikasur, ia merasa tidak mempunyai tenaga.

Tok!!

Tok!!

"Assalamualaikum sayang!!" Ucap Aydan yang baru saja datang dari kantor, tumben Ara tidak menyambutnya diruang tamu, jadi ia segera menuju ke kamarnya.

"Waalaikumussalam." Jawab Ara dengan suara kecil.

Aydan meletakkan tasnya lalu beranjak menuju Ara yang sedang berbaring dikasur.

Ara yang melihat suaminya menuju dirinya langsung mendudukkan badannya, ia meraih tangan Aydan lalu menciumnya.

"Tumben ngga nunggu saya didepan, padahal mau surpraisin sesuatu buat kamu." Ucapnya sembari mengelus pipi Ara.

Ara masih mengucek matanya yang sedikit gatal, ia masih mencerna ucapan Aydan.

"Surpraisin apa Kak?"

Aydan berbalik dan menyembunyikan sesuatu dibalik badannya, setelah ada berdiri dihadapan Ara lagi ia segera mengeluarkan apa yang ia bawa,

"Tadaaaaa!! Saya ada bawa martabak manis buat kamu"

Huekk

Huekk

Ara segara menyibak selimutnya dan berlari ke wastafel,
Aydan lekas menaruh martabak tersebut disembarang tempat lalu menyusul Ara kedalam kamar mandi.

Aydan memijat tengkuk Ara membantunya sambil memperhatikannya, Aydan merasa khawatir.

"Mau kerumah sakit?" Tawarnya lembut, Ara menggeleng.

Aydan mengangguk, tidak mungkin jika ia memaksa Ara saat ini.

Ara berjalan pelan, merasa tak tega akhirnya Aydan menggendongnya. Ia yang melihat wajah pucat Ara semakin khawatir.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now