Kecemburuan Aydan

2.5K 68 2
                                    

Assalamualaikum
-

-

-

"Harga diriku jauh diatas cintaku, jadi secinta apapun diriku padamu tapi kau merendahkan harga diriku, maka saat itu juga kau bukan apa-apa bagiku."

~Husein Basyaiban.


🦋🦋🦋

"Nak, kamu ngga mau keluar? Dari semalam kamu belum makan loh." Ucap Bunda Ara mengetuk pintu kamar Ara, ia khawatir karena semenjak dari tadi malam Ara tidak makan apapun.

"Maaf, Ara belum lapar Bunda." Saut Ara dari dalam kamar, walaupun ia tidak keluar kamar sama sekali ia tidak meninggalkan ibadahnya pada Allah.

Bunda Ara khawatir, ia takut Ara sakit, "Yasudah kalau nanti lapar segera makan ya Nak, bunda takut kamu sakit."

"Iya makasii Bunda." Jawabnya lalu Bunda Ara kembali ke meja makan.

"Mana Ara Bun?" Tanya Regan yang sudah duduk bersama keluarga Fahrul, mereka menunggu Zarin memanggil Ara.

Zarin menggeleng, "Ara bilang masih kenyang katanya Yah, Bunda ngga mungkin maksa dia, tapi bunda khawatir karena Ara belum makan apa-apa takut dia sakit." Jawab Zarin kemudian ia hendak mengambil piring, ia menuangkan dulu pada piring suaminya lalu ia menuangkan satu lagi dipiring lainnya, Fahrul melihatnya, ia tau tadi malam suami Ara datang kembali, tidak heran jika Ara seperti ini.

"Bun, sini biar Fahrul aja yang ke kamar adek." Ucap Fahrul hendak mengambil piring Ara.

"Nggapapa Nak, Fahrul makan saja nanti lapar kalau masih mengantar ini."

"Nggapapa Dek, biarin aja dia Kakaknya, Fahrul mungkin mau makan sama dia." Ucap Abi Hamzah pada Zarin, ia melihat Zainab yang tersenyum ke arahnya.

"Iya Bun, Fahrul juga mau ngomong sama adek." Sautnya kemudian Zarin mengangguk dan memberikan piring tersebut pada Aydan.

Lalu Aydan berjalan ke kamar Ara, ia membawa dua piring sekaligus.

"Dek, Assalamualaikum!!" Salamnya didepan pintu.

"Waalaikumussalam, iya kenapa Kak?" Saut Ara.

"Ishh, buka dulu napa dek pintunya, masa biarin Kakanya didepan pintu gini." Ucapnya melihat pintu yang seperti kekunci.

Kemudian Ara membukanya, menampilkan wajahnya dengan mata yang sedikit sembab.

Fahrul langsung menyelonong masuk, lalu ia duduk di sofa dekat kasur Ara.

"Kak Fahrul main masuk aja, permisi dong sama penghuninya." Tutur Ara.

"Yeuu, rumah kakak kalau lupa." Ujarnya.

"Iya juga, bener sii." Saut Ara

"Sini dek!" Panggil Fahrul menepuk tempat sebelahnya, kemudian Ara menghampiri Fahrul yang duduk di sofa tersebut ia turut duduk di sampingnya sambil memerhatikan yang Fahrul bawa.

"Kenapa ngga mau makan hm? Kasian bunda loh ini makanan kesukaan adek bunda yang buatin, tapi adeknya bilang kenyang, Kak Fahrul lihat loh bunda khawatir banget sama adek takut sakit katanya, bahkan barusan Bunda yang mau ngantar ini ke adek biar adek tetep bisa makan walaupun dikamar." Tegurnya dengan tutur kata yang lembut, ia tahu bahwa Ara sedang sedih saat ini tapi ia hanya ingin memberi pengertian pada Ara.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now