Sah

7.5K 117 3
                                    

Assalamualaikum

'Cerita ini dibuat semata untuk menghibur pembaca, tidak ada unsur menyinggung siapapun, jadilah pembaca yang baik, ambil baiknya buang buruknya.

                             

  🦋🦋🦋

"Halan!"

"Qobiltu nikaha watazwijaha bilmahril madzkur,halan." Jawab Aydan dengan santai

"Bagaimana para saksi?" Tanya bapak penghulu

"Sahh"

"Alhamdulillahirobbil Alamin" ucap anggota keluarga yang menyaksikan pernikahan tersebut.

Setelah 3 hari setelah pernikahan, Aydan memutuskan untuk pindah kerumahnya di Jakarta dan membawa istrinya tersebut.

"Jaga diri baik-baik ya nak, harus patuh sama suami, jangan jadi istri yang durhaka." Ucap Zarin pada anak perempuan satu-satunya yang sudah melepas lajang.

"Iya Bunda, ara janji akan menjadi istri yang baik buat suami ara." Jawab Ara dengan perasaan campur aduk karena sebentar lagi ia akan meninggalkan kedua orang tuanya dan harus tinggal bersama suami yang baru saja ia kenal semenjak pernikahan.

"Kami berdua pamit ya Yah Bun." Ucap Aydan kepada orang tua istrinya.

"Ayah titip Ara ya nak, jaga dia baik-baik." Sambung Ayah Ara.

"Iya Yah, kalau gitu kami berangkat dulu, Assalamualaikum." Lanjut Aydan dan Ara yang menyalimi kedua orang tua Ara.

                                    

  °°°

Sesampainya disana mereka berdua langsung memasuki rumah Aydan yang cukup besar, karena Aydan adalah CEO dari perusahaan yang ayahnya berikan pada anak semata wayangnya.

"Assalamualaikum."

"Wahh ini rumah kakak? Besar juga ya" Tanya Ara

"Hm" jawabnya, setelah itu ia melenggang pergi sembari membawakan koper milik istrinya itu.

"Iss,ini dia kenapa jadi cuek gini ya, ah sudahlah mungkin moodnya lagi gak bagus." Batin Ara.

Iya mengikuti kemana langkah suami barunya itu sambil takjub memandangi setiap inci dari rumah itu.

"Kamar kamu disini sama saya, tapi inget jangan sesekali kamu sentuh saya, ngerti!!" Ujarnya berhasil membut Ara terkejut.

"Loh kok Kakak berubah, kemarin kakak gak kaya gini dirumah Ayah Bunda, kenapa sekarang beda?" Tanya Ara merasa aneh.

"Iya itu karena saya ngehargai orang tua kamu ,disini beda lagi, ingett ya kita itu cuma dijodohin!! Saya gak pernah kenal kamu apalagi cinta sama kamu, jadi jangan manja disini." Ucapnya dengan tegas dan wajah yang tajam memandangi Ara.

Ara tertegun dan menatap dengan perasaan bingung atas apa yang baru saja Aydan ucapkan.

"Lalu kenapa kakak menerima perjodohan ini kalau sebenernya kakak gak mau?" Kata Ara dengan mata yang berkaca-kaca

"Itu terpaksa, karena saya gaada pilihan lain selain nikah sama kamu!!" Ucapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kakak jahat, aku kira kakak orang yang baik!" Pekik Ara didepan muka pemuda itu dengan air mata yang mulai menetes, ia tak menyangka bahwa ia akan mendapat suami seperti Aydan.

"Kamu jangan cengeng! Saya gak sukak tingkah kamu yang kaya anak kecil!! Berhenti jadi anak yang manja dari sekarang!! Karena saya bukan orang tua kamu!!" Ujarnya penuh penekanan lalu setelah itu ia melenggang meninggalkan Ara dan kopernya yang berada di depan pintu kamar mereka.

Ara bungkam, ia tidak tahu ingin bicara apalagi, ia menatap punggung Aydan yang mulai menjauh dengan perasaan sedih, lalu ia masuk ke kamar Aydan dan membawa kopernya kedalam.

"Bundaa Ayaah, Ara jadi gak yakin sama pilihan kalian berdua, Ya Allah maafin Ara." Lirihnya dalam hati.

°°°

Didalam kamar bernuansa abu Ara menduduki dirinya diatas kasur king size milik Aydan, ia memikirkan bagaimana kehidupan ia selanjutnya bersama suaminya, apakah ia bisa tahan dengan sikap suaminya itu? Entahlah.

Dari luar seseorang mengetuk pintu kamar

"Tok"

"Tok"

"Tok"

"Permisi Nyonya, saya izin masuk meletakkan barang-barang untuk dirapihkan." Ujar bibi yang bekerja dirumah itu.

"Ohh, iya silahkan Bi masuk saja." Jawabku.

Bibi itu kemudian masuk dan mulai menata dan membersihkan ruangan tersebut.

"Bi, saya boleh tanya sesuatu? Tanyaku hati-hati.

"Iya Nyonya, selagi saya bisa jawab saya akan jawab."

"Emm sebelumnya Ara mau bibi jangan panggil saya nyonya yaa, panggil Ara aja, Ara ngerasa gak pantes aja kalo dipanggil nyonya hehe." Ucapku menghilangkan canggung.

"Baik saya panggil Nak Ara saja." Jawabnya sambil tersenyum.

"Kak Aydan itu emang kaya gitu ya?

"Iya nak Ara, dia memang seperti itu, semenjak ditinggal seseorang sikap dia berubah seperti bukan tuan Aydan, dulu dia ramah,baik,penyayang, bahkan sangat sabar." ucap Bibi memberitahu Ara.

"Gitu ya bik, memangnya kak Aydan ditinggal siapa?" Tanyaku ingin tahu

"Tuan seperti itu karena ia di-"

"BIK!!! DOKUMEN SAYA DISINI KEMARIN MANA??" Suara bariton tersebut berasal dari ruang kerja Aydan.

Bibi yang mendengar suara tersebut terlonjak kaget dan segera pergi

"Maaf nak Ara saya tinggal dulu,sepertinya tuan sedang mencari sesuatu." Ucapnya gupuh

Ara yang juga terkejut kemudian mengangguk.

bersambung...

~Maaf karena part ini cuma sedikit,
Gimana? Mau lanjut gak ceritanyaa?
Tungguin yaaa🥰

Jangan lupaaa vote yang banyak,biar aku semangat nulisnyaa,makasiii pembaca yang baikk

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now