Ara?

2.5K 69 4
                                    

Assalamualaikum,
-

-

-

"Saat wanita benar-benar menyayangi, dia adalah makhluk yang paling setia, tidak ada yang bisa mematahkan kesetiaannya, terkecuali jika kau buat dia kecewa, dia akan pergi, tanpa pernah sudi kembali lagi."

Ara Zahira As-Syifa.

🦋🦋🦋

1 minggu kemudian,

"Ning Ara dipanggil Gus di ndalem." Ucap abdi ndalem melihat perempuan yang tengah duduk bersama kucing dihadapannya, entah apa yang sedang mereka bicarakan.

"Sudah saya bilang berapa kali mbak Rin, jangan panggil saya Ning, saya Ara nama saya A-R-A." tolaknya dengan cemberut namun terlihat gemas.

"Iya Ning eh Ara." Sautnya menunduk meringis.

"Yasudah kalau gitu, Saya tak ke ndalem dulu, makasi ya, inget jangan panggil Ning awas aja kalo sampe, Assalamualaikum!" Pamit Ara melambaikan tangan pada Ririn.

"Waalaikumussalam." Jawabnya menggeleng sambil tersenyum, kenapa Ning ini sangat lucu batin Ririn.

Sesampainya di ndalem, Ara langsung masuk dan tak lupa mengucap salam.

"Kenapa Kakak panggil Ara?" Selonongnya setelah mengucap salam dan melihat seseorang diruang tamu yang sedang menunggunya.

"Waalaikumussalam, pelan-pelan kalau nanya dek, ada yang mau Kakak omongin sama kamu."

Ara mengangguk polos lalu ia duduk dihadapan orang itu.

"Listrik hari ini sudah hidup setelah satu minggu kemaren mati, jadi hp Kaka udah di cas, kamu harus hubungi Ayah sama Bunda" Tanyanya

Ara menggeleng, "Tapi Ara lupa nomor Ayah Bunda." Ujarnya, saat ini hpnya tidak ada digenggamannya.

Fahrul mengusap wajahnya, kenapa adeknya ini sangat polos.

Fahrul adalah Kakak Ara, walaupun ia anak tunggal tapi Bunda Ara pernah menyusui Fahrul saat ia masih bayi, jadi mereka berdua saudara sepersusuan, mahram.

"Kakak punya nomornya, segera dihubungi ya takutnya mareka khawatir sama kamu"

Ara mengangguk lalu mengambil ponsel Kakaknya untuk menelfon orang tuanya.

Tut

Tut

Tut

Berdering. Ara me loudspeaker panggilan tersebut agar Fahrul juga mendengar.

Kemudian ada jawaban dari telfon tersebut.

"Halo Assalamualaikum Rul, Ayah dari satu Minggu kemarin sudah hubungi kamu tapi tidak aktif, Ayah ingin memberitahu bahwa adekmu meninggal karena kecelakaan pesawat, pemakamannya sudah satu minggu yang lalu, maafin Ayah sama Bunda baru bisa ngabari kamu sekarang." Tutur Ayah Ara mendapat telfon dari Fahrul, Fahrul tidak mendengar berita apapun karena sejak seminggu lalu daerah disana listrik mati dan baru saja hidup.

AydanAra [End] Completed✔️Where stories live. Discover now