27. Mansion Chavez

Start from the beginning
                                    

"Ck enak lo ya ledekin kita... Gue sumpahin lo kecebur got ntar" ujar lea dengan kesal.

Tak lama kemudian sagara dkk memasuki kantin dengan langkah santai menghampiri mereka.

"Hai!" sapa sagara pada azeyla.

"Hai! Makan?"

Sagara mengangguk.
"Ntar pulang bareng ya"

"Oke"

"Kalian kalo berempat gini serasa ada yang kurang ya" ujar alma.

Diyah mendelik menatap alma.
"Kenapa? Kangen lo sama zahir?"

Mendengar kata 'zahir', sagara dkk otomatis menatap tajam ke arah diyah.

"Dih, bukannya gitu oncom! Cuma suasananya terasa beda aja" kesal alma.

"Lo berdua bisa paham situasi sekarang gak?" bisik diva.

"Hah? Kenapa?" tanya alma dan diyah bersamaan.

Diva menunjuk sagara dkk dengan dagunya.

Alma dan diyah pun kompak menatap sagara dkk dan kemudian tersenyum canggung.

"Sorry prend" ujar alma dan diyah mengangkat dia jari mereka membentuk 'peace'.

Sagara dkk pun meninggalkan mereka menuju meja makan lain karena meja achernar sudah penuh.

"Kok kesannya aura mereka tuh kek suram banget ya" celetuk lea dengan nada pelan.

"Ya wajar aja sih, selama 5 tahun mereka bersama dan baru menyadari kalau salah satu dari mereka ternyata penghianat" ujar alin melirik ke arah sagara dkk.

"Bukan cuma aura mereka yang suram, suasana kantin juga mendadak suram" ujar ve.

Achernar menatap sekeliling mereka dan benar saja para siswa di kantin melirik ke arah sagara dkk namun tidak ada yang berani bersuara seperti biasanya.

"Kabar tentang zahir menyebar cepat juga ya" ujar diyah.

"Gara gara lo ya zel?" tanya lea.

"Bukan"

"Lah trus yang nyebarin siapa?" tanya lea lagi.

"Entahlah" jawab azeyla, diva dan alin bersamaan.

Sesaat terasa hening.

"Guys! Ada yang mau cairin suasana ini gak? Gue ngerasa gak nyaman di sini" ujar alin.

Achernar kompak menatap alin kemudian saling melirik satu sama lain.

"Ada ide gak?" tanya lea.

"Dea!" panggil azeyla.

Bukan hanya dea tapi achernar juga kompak menoleh ke arah azeyla.

"Kenapa?"

Azeyla tak menjawab namun matanya seolah menunjuk ke arah belakang dea.

Achernar pun mengikuti arah tatapan azeyla dan mendapati seno yang tengah menatap dea namun karena di tatap balik, seno pun gelagapan dan membuang muka ke arah lain.

"Ohooo kayaknya seru nih" ujar alma dengan suara lantang.

"Ku kira dia benci ternyata hanya menutupi rasa cinta" sambung lea.

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now