25. Penyusup

Mulai dari awal
                                    

Seisi aula terkejut mendengar alarm berbunyi sangat nyaring.

Achernar (-azeyla dan hanna) saling melirik satu sama lain dengar terkejut.

"Gila nyaring banget tuh suara" ujar gilang seraya menutup telinganya.

"Suara apaan tuh?" tanya farrel.

"GAWAT!" pekik achernar berlari keluar.

Zevan dkk serta seno, daffa dan valen yang melihat kepanikan achernar pun mengikuti langkah ketujuh gadis itu.

.
.
.

~Di ruang achernar

Azeyla dan sagara tiba di depan ruang achernar. Tempat bunyi alarm itu terdengar.

"Tempat apa ini?" tanya sagara.

Azeyla mengabaikan pertanyaan itu dan segera mengecek pintu ruangan.

"Gak ada tanda tanda seseorang yang masuk" gumam azeyla.

Azeyla melirik ke sekelilingnya menggunakan instingnya untuk merasakan hawa musuh.

Tap tap tap tap tap tap tap
tap tap tap tap tap tap tap

Suara langkah kaki bersahutan mengarah ke sagara.

"Azel mana?" tanya zevan.

Sagara menunjuk ke arah azeyla yang tengah memeriksa pintu ruangan achernar.

"Itu ruangan apa?" tanya daffa.

"Bukannya itu gudang lama ya?" tanya valen.

Seno mengendikkan bahunya tanda tak tau.

"Zel! Ada penyusup?" tanya dea.

Azeyla diam sejenak.
"Engsel pintunya hangat"

"Berarti ada yang berusaha masuk?" tanya diva.

Azeyla mengangguk.

"Mungkin karena bunyi alarm tadi, dia jadi panik dan kabur" ujar alin dengan pelan sehingga hanya achernar yang mendengarnya.

"Ckckck tempat ini jauh dari gedung utama pasti butuh waktu buat mereka kabur" bisik dea bersmirk menatap azeyla.

Azeyla tersenyum miring.
"Dia gak mungkin jauh dari sini"

"Ziyah!" panggil sagara menepuk pundak azeyla.

Azeyla memberi tanda pada sagara untuk diam sejenak. Kemudian melirik achernar seraya memberi kode.

Achernar mengangguk kompak paham dengan kode yang di berikan azeyla.

"Eh! Kayaknya gak ada siapa siapa deh di sini... Balik yuk!" ajak alma dengan suara lantang.

Sagara dkk serta zevan dkk menyerit bingung.

"Astaga bang brayen, bang zevan! Kita kan harus dekor aula utama... Ayok!" ajak dea menarik kasar tangan brayen dan zevan.

"Iya ayok bang farrel, bang denies sama bang gilang juga harus lanjut dekor aula kan" ajak ve seraya menarik ketiga pemuda itu.

Dark Princess (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang