ALYNE - 2

354 15 0
                                    


Happy reading!!









Alyne menghempaskan tasnya kasar ke atas meja lalu menenggelamkan kepala di atas lipatan tangan. Ini masih pagi dan moodnya sudah sangat buruk, untung saja ia tidak terlambat datang ke sekolah hari ini.

"Heh lo udah lihat filmnya?"

"Gila parah keren banget!"

"Tuh kan apa gue bilang, dari dulu gue kasih rekomendasi malah nggak cepet-cepet lo tonton."

Aletta menyikut pelan lengan Keyza, mengodekan matanya kearah Alyne yang baru saja datang.

"Nggak biasanya tuh anak, bangunin gih upacara udah mau dimulai bentar lagi," titah Aletta pada Keyza.

"Sstt ... Alyne bangun."

Alyne bergumam pelan, mengangkat kepalanya dengan ogah-ogahan seraya menguap lebar.

"Buset nih anak. Tutup mulut lo yaampun ... "

"Apaan? Gue masih ngantuk ah."

"Ngantuknya dipending nanti dulu, para babu sekolah udah pada koar-koar kita disuruh baris." Keyza menarik paksa lengan Alyne untuk berdiri lalu merangkul pundaknya keluar kelas.

Suara teriakan serta gaduh adalah rutinitas wajib SMA PEGANGSAAN lantaran banyak murid yang terlambat hingga berlarian akibat di kejar osis dan guru piket.

Alyne dan kedua temannya memilih berdiri di barisan paling belakang dari deretan kelasnya. Seperti biasa, Keyza sudah menyiapkan satu kresek penuh berisi snack yang akan menemani pagi mereka yang membosankan.

"Sstt ... "

"Psstt Peng Openg."

"Gue tahu lo denger ya Peng."

Baik Keyza maupun Aletta melirik sinis Dion–teman sekelas mereka yang berdiri tepat di belakang, menatap kearah snack yang baru saja dibuka.

"Mau apa lo?" Aletta bertanya yang dengan senang hati di jawab oleh tunjukkan jari cowok itu. "Bagi dong gue lapar belum sarapan."

"Enak aja minta-minta. Sana beli sendiri, punya uang kan?"

"Enggak."

Keyza mencebik, namun tak urung ia mengulurkan satu snack miliknya kepada Dion.

"Makasih cantik ..."

"Najis!"

"Eh lihat, itu adek kelas yang kemarin gangguin pacar lo bukan?" Aletta menunjuk kearah barisan murid kelas 10, tepatnya pada seorang gadis berkucir kuda dengan tampilan yang sedikit lebih mencolok dari teman-temannya.

"Menor banget kayak tante-tante, bibirnya kenapa besar banget." Aletta menyahut.

"Biarin aja."

"Weshh temen gue, tumben lo nggak ngereog?"

Alyne memutar bola mata malas, "Selagi dia nggak buat masalah, gue nggak peduli."

"BAGI SISWA MAUPUN SISWI YANG ATRIBUT NYA TIDAK LENGKAP DIMOHON UNTUK MAJU MEMBENTUK BARISAN DI DEPAN!"

"Mana Calista?"

Baik Aletta maupun Keyza mengangkat bahu tanda tak tahu, "Telat lagi mungkin."

Alyne mengedarkan pandangannya kearah barisan siswa laki-laki kelas 11, tapi tidak juga menemukan sosok Rangga dan teman-temannya disana.

Rangga tidak menjemputnya tadi pagi, alhasil ia harus berangkat sendiri naik taxi karena malas membawa mobil. Biasanya pagi-pagi sekali cowok itu sudah ada di apartement untuk menjemputnya, namun entah kenapa ia tidak menghubungi atau sekedar mengirim pesan pagi ini.

ALYNETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang