Seno menunduk.
"Iya"

"Seno Seno Seno! Lo kok bego banget sih? Tolol nya gak ketolong! Ngapain pake ngomong kayak gitu sih? Aaarghhhh bodoh banget sih gue" batin seno kalut.

"Zahir! Lo gak ambil undian?" tanya lea.

Zahir menggeleng.
"Gue males ikut ginian"

Achernar saling melirik satu sama lain.

"Hahaha lo takut? Adududuh ternyata anggota inti agarlex yang terkenal kejam juga punya rasa takut ya hahaha" ejek alma.

"Sok tau lo!" sentak daffa.

"Gue gak takut! Cuma males aja" sangkal zahir.

"Alasan aja lo! Jujur aja kali" ujar diyah.

"Lo beneran takut?" tanya mikhael.

"Gak lah anjir! Gue gak takut!" ujar zahir.

"Yaudah kalo gitu lo ikutan lah! Masa di antara kita semua di sini cuma lo yang gak ikut" ujar tije.

Zahir pun mengangguk pasrah membuat achernar (-azeyla) tersenyum puas.

"Gue temenin!" ujar seno.

Zahir dan seno pun ke arah kotak undian. Hanna tersenyum memberikan kartu undian yang jatuh untuk zahir.

Zahir mengambilnya kemudian melenggang pergi dari sana.

Seno tak sengaja melirik kartu undian di atas meja.

"Punya siapa?" tanya seno.

Diva melirik kartu di dekatnya itu.
"Oh ini punya dea tadi! Gak tau kenapa mood nya ancur trus balikin kertas undiannya, padahal event malam ini yang paling di tunggu tunggu sama dia"

Tangan seno terangkat menyentuh kertas itu dan membukanya.

"12?" beo seno terkejut kemudian menatap kertas undian miliknya.

"Jadi, dea pasangan gue? Astaga nyesel banget gue! kalo aja gue gak ngomong kayak tadi mungkin gue sama dea udah masuk bareng tadi" batin seno.

"Seno! Lo ngapain?" teriak zahir.

Tanpa menjawab, seno langsung berlari membawa dua kertas undian di tangannya.

"Lah! Kemana dia?" gumam zahir kemudian berjalan menuju rombongan teman temannya.

~Beberapa saat kemudian

"Silahkan masuk sesuai urutan kartu undian kalian!" ujar hanna menggunakan mic.

"No 1! No 2! No 3! No 4!"

Azeyla maju ke depan saat sudah di urutannya. Ia melihat sekeliling namun tak ada yang maju mendampinginya.

Sagara menatap nomor undian nya.
"05"

Sagara menunduk lesu namun sedetik kemudian seseorang menarik kartu undian miliknya.

"Eh!"

"Ssstttt nih ambil!" mikhael memberikan kartu undian di tangannya.

Sagara menatap kartu undian itu dan tersenyum.
"04? Lo--"

"Jangan tanya gue dapat dari mana! Udah sana maju, queen nungguin lo tuh" mikhael mendorong pelan tubuh sagara untuk maju.

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now