24. Terbongkar

5.1K 1.5K 1.2K
                                    

Mari berternak babi!!

- Happy Reading -

•••

"Pulang sekolah temui gue di halaman belakang. SEN-DI-RI!"

"Gue nggak bisa," tolak Starla tanpa pikir panjang.

"Kenapa? Takut?" Tanya Juan.

"Gue udah ada janji, sama COWOK gue." Starla sengaja menekankan kata cowok-nya.

Juan menghela nafasnya, tidak suka mendengar jawaban Starla.

"Gue emang minta lo buat jangan suka sama Naren, karena gue takut kalian bakal lebih fokus ke hubungan kalian berdua dan gue harus kehilangan rumah untuk yang kesekian kalinya."

"Tapi gue nggak pernah minta lo buat jauhin gue sama Naren. Cara lo salah Star, kalo dengan kaya gini sama aja gue tetep ngerasa kehilangan rumah."

"Enggak Ju, rumah lo Naren dan lo nggak kehilangan dia," balas Starla.

"Rumah gue, lo sama Naren. Sekarang rumah gue bocor, karena atapnya hilang satu."

Starla memalingkan wajahnya, ia berusaha melihat apapun yang bisa dirinya lihat, asalkan itu bukan Juan. Ia takut kelepasan menangis, ia takut kepura-puraannya selama ini runtuh langsung di hadapan Juan.

"Lo jangan berlebihan deh, jangan egois buat maksa orang biar tetep sama lo terus. Gue bebas nentuin pilihan gue sendiri," ujar Starla sambil mati-matian menahan air matanya.

"Pilihan gue yang sekarang ini nggak ada hubungannya sama permintaan lo waktu itu. Gue bahkan udah nggak peduli sama sekali."

"Gue ngelakuin ini karena kemauan gue sendiri." Starla kembali menatap Juan, meneliti wajahnya cukup lama. "Tanpa lo minta sekalipun, gue nggak akan suka sama Naren. Karena dia bukan selera gue." Kalimat terakhirnya benar-benar membuat Juan kaget.

Seorang Starla berbicara seperti itu?

"Gue nggak nyangka kata-kata lo bisa sejahat ini." Juan menunjukkan smirk-nya.

Starla balas tersenyum smirk, "dari awal gue nggak pernah bilang kalo gue baik," balasnya.

"Gue emang jahat, gue bukan cewek baik-baik."

"Dan ya mungkin semua pikiran buruk lo tentang pergaulan gue yang sekarang itu bener. Gue terlalu bebas, gue udah main jauh sama Agung, atau bahkan gue udah kotor."

"Jadi, gue harap lo bisa benci gue secepatnya. Anggep aja kita nggak pernah kenal."

Juan tidak habis fikir dengan semua perkataan yang keluar dari mulut Starla. Bagaimana bisa ia pura-pura lupa kalau mereka berdua pernah berteman dekat? Persahabatan mereka bukan hanya satu atau dua tahun. Tapi sudah hampir sepuluh tahun.

Dan menurutnya tidak semudah itu melupakan persahabatan dengan umur yang cukup lama.

"Siapa yang nyuruh lo buat kaya gini?" Tanya Juan semakin membuat Starla ingin menangis sekarang juga.

Starla ingin cepat-cepat pergi, ia tidak tahu sampai kapan dirinya bisa menahan air mata.

"Kalo ada apa-apa cerita Star, pura-pura jadi orang lain bukan jalan keluarnya."

NARENDRA [TERBIT]Where stories live. Discover now