10. Juan, are you okay?

8.4K 2K 1.2K
                                    

SEPERTI BIASA!! Ayo spam emot babinya!!

- Happy Reading -

🐰🐰🐰

Untuk pertama kalinya semenjak masuk SMA, baru kali ini seorang Starla mau diajak telat masuk kelas oleh dua sangobion-nya.

Biasanya gadis itu yang akan menjadi pemberi tausiah ketika Naren dan Juan mengajaknya telat masuk kelas ataupun bolos sekalian. Tetapi, untuk hari ini ia memilih ikut aliran sesat mereka karena dirinya merasa belum siap ulangan di jam pelajaran berikutnya.

"Kita kan ada UTS, UAS gitu ya, kenapa sih harus ada Ulangan Harian juga? Masih mending kalo nggak dadakan, minimal kasih kisi-kisi dulu gitu," gerutu Starla sepanjang jalan di pinggiran koridor, dengan Naren dan Juan di belakangnya.

Naren terkekeh mendengarnya, "gue bilang juga apa? Jadi anak SMA tuh jangan terlalu teladan, karena gurunya hobi ngasih kejutan. Lo kalo mau tetep rajin kaya waktu SD yang ada gondok dan sambat tiap hari."

"Betul, apalagi mereka kalo ngasih soal ulangan langsung melenceng jauh sama contoh soal-soal sebelumnya," sahut Juan, ia tentu setuju dengan pendapat bestie-nya.

"Gue sampe sekarang nggak paham apa manfaat contoh soal yang beliau-beliau kasih kalo tiap ulangan contoh soal itu nggak keluar sama sekali."

"Manfaatnya biar lo positif thingking sebelum ngerjain ulangan, meskipun abis liat soal mata lo langsung burem."

"Lo kok tau mata gue suka langsung burem kalo abis baca soal ulangan?" Tanya Naren pada Juan.

"Ya tau lah, orang kita kerjasama tiap ulangan." Juan menabok bahu Naren cukup keras. Temannya ini pura-pura lupa kalau mereka selalu bekerjasama setiap kali mengerjakan ulangan.

Awalnya mereka berdua optimis untuk mengerjakan ulangan masing-masing, tetapi setelah soal ulangannya dibagi, keduanya kompak saling menoleh dan berujung menyengir kuda.

So, tidak ada cara lain selain mengarang jawaban atau menoel-noel bahu Starla.

"Yang kerjasama lo berdua, yang pusing gue," omel Starla membuat kedua sangobion-nya tertawa.

"Punya temen pinter kan emang harus dimanfaatkan."

Starla tidak lagi fokus dengan omongan kedua temannya, matanya menangkap pemandangan yang membuatnya salting dan gagal fokus.

Siapa lagi kalau bukan kakak kelas incarannya, Agung, ketua ekskul teater.

"Masyaallah, cakep bangett calon imam gue." Starla mendadak berhenti melangkah, membuat dua manusia di belakangnya kompak menabrak.

"Aduh, kenapa sih nabrak-nabrak?" omelnya.

"Lo yang kenapa rem mendadak?" Juan balik mengomel.

"Liat itu, calon imam gue cakep banget buset sprepet tetetetet." Starla menunjuk laki-laki yang sedang duduk dibawah pohon, di lapangan.

"Agung?" Tanya Juan, dan diangguki oleh Starla.

"Kok lo pada kenal? Gue nggak kenal anjir sama itu orang," sahut Naren, ia sendiri merasa kebingungan dengan topik pembicaraan kedua temannya.

NARENDRA [TERBIT]Where stories live. Discover now