Mereka menginginkan marigold bergabung dalam misi ini, jika reward itu tidak cukup mereka akan menambahkannya untuk marigold.

"Kenapa mereka menginginkan marigold dalam misi itu?" tanya brayen.

"Tentu saja karena marigold adalah pemimpin Q.Z the secret, kemampuan pemimpin jauh lebih baik dari bawahannya" jelas zevan.

"Kata mom nayla, terima aja misinya" sahut dea.

"Kenapa?"

Dea mengendikkan bahunya tak tau.

Ting!

Suara notifikasi dari iPad dea mengalihkan atensi mereka.

Brayen yang memegang iPad tersebut langsung membuka notifikasi tersebut.

"Apa isinya?" tanya zevan.

"Pimpinan militer dunia mengirimkan bantuan, dua orang dari pasukan militer dunia 'sabiru' dan 'arsel'"

"Sabiru dan arsel? Mereka baru bergabung di militer dunia 1 bulan yang lalu kan? Katanya kemampuan mereka lebih dari kata lumayan" ujar dea.

Zevan dan brayen mengangguk.

Azeyla terkekeh.
"Sepertinya mom baru saja mengakui kemampuan seseorang dan ingin memamerkannya"

Zevan yang mendengarnya pun ikut terkekeh.
"Sudah lama mom mencari murid berbakat seperti kita, sepertinya dia sudah menemukannya"

"Gue jadi penasaran sama mereka" ujar dea.

.
.
.

~Di sisi lain

Di sebuah ruangan bernuansa biru cerah, dua orang pemuda sedang berbincang sambil menatap layar komputer di depan mereka.

Mereka adalah sagara dan seno.

"Diskusinya besok" ujar sagara.

"Besok ada latihan basket, sebaiknya kita cari seseorang untuk bisa mengisi posisi sementara" ujar seno.

"Gak perlu! Izin aja"

"Yakali di izinin"

"Sampaikan pada pimpinan untuk mengurusnya!"

Seno menghembuskan napas pelan.
"Oke"

.
.
.

~Keesokan harinya di mansion chavez

BRAK

"SAGARA! WAKE UP HONEY!" teriak amanda anindya chavez (bunda sagara) mendobrak pintu kamar sagara.

Sagara yang terkejut reflek terduduk tegak dengan mata terbuka lebar.

"Bunda!" pekik sagara.

Amanda tampak cengengesan menatap wajah sagara.
"Udah jam 8 loh ini, bukannya kamu ada pertemuan sebentar lagi"

Dark Princess (End) Where stories live. Discover now