12: pesan terakhir

Start from the beginning
                                    

Tetapi sekarang tidak ada pilihan lagi untuk Satya, nampaknya hanya Mahesa satu-satunya orang yang bisa menjaga Alya sebagai penggantinya. Apalagi Satya tau, Mahesa adalah teman kecil Alya.

Satya harus berbicara langsung kepada Mahesa.

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Satya terdiam menatap Mahesa yang telah duduk disampingnya, matanya tidak lepas dari baju yang Mahesa pakai.

Itu adalah baju pasien rumah sakit disini, sama seperti Satya.

Pantas saja ketika Satya meminta Mahesa untuk bertemu dengannya malam ini dirumah sakit Mahesa sempat menolak karena alasan ia sedang diluar kota. Tapi saat Satya memberitahu kalau ini tentang Alya, Mahesa langsung menyetujui pertemuan tersebut.

Mahesa tidak memikirkan bagaimana kedepannya, masa bodo jika Satya tau.

"Lo ngapain pakai baju pasien?" tanya Satya bingung.

Mahesa melirik kearah Satya kemudian tersenyum singkat. "Gue juga pasien disini, sama kaya lo."

Satya sungguh terkejut, ternyata benar. Bahwa Mahesa juga pasien dari rumah sakit ini.

"Lo bilang lagi diluar kota sama gue dan Alya? kenapa bohong?" tanya Satya.

Mahesa terdiam, benar-benar tidak menjawab pertanyaan Satya dalam beberapa detik. Hingga akhirnya ia menghembuskan napas beratnya.

"Sat," panggil Mahesa.

"Gue tau, lo punya penyakit kanker. dan hidup lo nggak akan lama, gue tau itu semua dari dokter Budi."

Bukannya menjawab, Mahesa malah membicarakan hal lain yang membuat Satya menatapnya bingung.

"Kenapa juga lo bohong sama Alya untuk nutupin penyakit lo selama ini?" sambung Mahesa.

"Karena, gue nggak mau bikin Alya khawatir dan sedih." jawab Satya.

Mahesa tesenyum penuh arti mendengarnya. "Sama kaya gue."

Satya makin dibuat bingung, sebenarnya kenapa dengan Mahesa?

"Maksud lo?" jawab Satya.

Mahesa berdehem sekilas, "Gue juga punya penyakit jantung kronis, Sat."

"Kalau gue nggak bisa nemuin pendonor yang cocok untuk jantung gue, maka hidup gue juga mungkin nggak akan lama lagi."

kilas balik Svarga dan SatyaWhere stories live. Discover now