chapter 15 Kerumah Jahanam (S2)

178 18 1
                                    

Genap hari kedua ini Della masih belum terbangun dari tidurnya, nafasnya masih berhembus namun yang bikin Naomi khawatir berlebihan saat melihat mata anaknya yang masih terpejam itu gerak-gerak. Seperti memimpikan sesuatu yang membuat ia belum tersadar juga.

Sebelumnya Jingga menjenguk kerumah sakit dan membawakan buah tangan. Ia meminta izin kepada Naomi menjelaskan, kalo ia bersama yang lainnya tengah berencana untuk mendatangi rumah bekas peninggalan Pak Arnold. Takut bahaya mendatangi mereka Naomi menolak dengan keras tidak ada yang boleh kerumah itu.

Itu bukan hanya berbahaya untuknya melainkan ini tentang agar Della bisa kembali bangun. Jalan satu-satunya adalah meluluhkan hatinya Naomi untuk menyetujui-kalo bisa ia juga ikut dalam ini semua.

Naomi.... Naomi... Naomi...

Suara itu menggema di ruang rawat inap itu, ia celingukan ke sekelilingnya mencari tau sumbernya darimana. Suara yang terdengar berat ditelinga membuat ia bangkit dari sofa dan berjalan keluar kamar.

Nggak ada siapa-siapa! Tadi emang ada yang manggil?

Saat ia berbalik dan menutup pintu, lampu yang ada dikamar mati. Dengan pencahayaan dari ponselnya ia terperangah kaget melihat Della bangun dari tidurnya sambil menunjuk kearahnya dengan kepala sambil memutar ia menyorotkan mata tajam dengan senyum miring.

"Kowe erti aku sopo???" suara yang dihasilkan cewek itu terasa berat.

(Kamu tau aku siapa???)

Ia melangkah mundur hingga jarak dari tempat tidurnya Della hanya lima meter. Ia benar-benar panik menyaksikan anaknya sedang terpengaruh oleh sosok yang ia belum bisa memastikan, bibirnya terasa kelu untuk menjawab. Ditambah ia baru kali ini dalam hidupnya melihat orang yang sedang kerasukan.

"Perjanjian tetap perjanjian!!! HAAAA!!!" teriakan keras itu membuat Naomi ingin keluar dari kamar itu tapi pintunya tidak bisa dibuka.

Sosok itu melayangkan pisau yang terletak dimeja samping ranjangnya Della. Pisau itu berada di udara dengan posisi lurus menghadap tepat kearahnya Naomi, ia memegangi gagang pintu dengan erat. Ia ketakutan setengah mati disini.

"Kamu itu siapa!!!" akhirnya hanya kalimat itu yang  bisa keluar dari mulutnya naomi, saking takutnya sekarang.

"Bocah iki selanjutte!!!"

(Anak ini selanjutnya!!!)

Pisau itu dilemparkan namun tidak mengenai Naomi, tapi tertancap di pintu yang sejajar dengan posisi matanya, membuat ia menelan ludah ketakutan. Ia tidak bisa berbuat apa-apa dalam keadaan ini.

"Saya nggak tau kenapa kamu datang lagi dikehidupan ini! Tolong jangan ganggu keluarga kami!!!" usir Naomi. Ia mencoba melawan rasa takut yang menyelimutinya.

Sosok yang ada didalam raganya Della tertawa lantang. "Opo kowe rak kelingan? perjanjian seng di gawe Arnold? Sukma seko Della Iki bakal dikek'i selanjutte!!!"

(Apa kamu nggak kepikiran? Perjanjian yang dibikin Arnold? Tubuh dari Della ini bakal diserahkan selanjutnya!!!)

"Pergi dari tubuhnya, Della!!!"

Sekejap sosok yang merasuki tubuh anaknya hilang, dan Della kembali tersadar namun ia masih dalam keadaan memejamkan mata. Naomi mendekati lalu memeluk erat, ia tidak akan membiarkan Della pergi!

*****

Ruangan yang awalnya terang kini sudah tak ada cahaya dari lampu, Della terbangun melihat ke sekeliling gelap, ada cahaya sedikit itupun dari arah luar kamarnya. Sayup-sayup suara hentakan keras berasal dari kamar mandi, suara itu seperti kepala yang digedor-gedor di pintu.

Terjebak 2 Alam [S1 dan S2]Where stories live. Discover now