Jangan lupa follow
Ig :wattpad semesta_karamel17 dan Ig: wp_kim17Akhirnya cerita ini akan segera tamat dibab 11.
vote dan komen agar lebih semangat lagi nulisnya!!! Happy reading ❤️Terdapat desa yang tak jauh dari tempat rumah tua itu, mereka berdua saling menatap. Mana mungkin ditengah hutan yang lebat gini ada desa? Dari kejauhan memang desa itu terlihat sepi hanya satu-dua orang yang sedang beraktivitas di siang hari ini.
"Bee, itu yakin desa? Kok keliatannya bukan desa," tanya Jingga sambil mengerutkan keningnya.
Angga mengangkat bahunya, ia juga tak yakin itu desa. Daripada dibawa hanyut sama penasaran, mereka segera berjalan memasuki desa itu. Desa tua itu terlihat tua, seperti jaman dulu. Bentuk bangunan nya pun terbuat dari kayu, sesekali Angga menunjukkan sikap ramah tapi mereka seperti tak menanggapi.
Aneh! Gua senyum dibales tatapan sinis!!! Ini desa atau kuburan sih.
Orang yang tadi seketika berhenti, ia menatap Angga dengan sorotan tak suka. Tiba-tiba orang itu menghampiri Angga yang membuat anak itu menelan ludah.
"Aku iso krungu kowe ngomong opo!"
(Aku bisa dengar kamu bicara apa!)
Kakek paru baya itu seakan tau apa yang Angga ucapkan didalam hatinya barusan.
"Maaf Mbah, saya ngga ulangi lagi ...."
Angga merasa ada sesuatu yang janggal bagaimana bisa yang tadi ia katakan didalam hati bisa diketahui.
Kakek tua itu hanya mengangguk sebagai simbol, tanpa mengucapkan sepatah kata pun."Arep menyang ngendi?"
(Mau pergi kemana?)
Angga yang kebetulan berdarah asli Jawa tentu saja mengerti apa arti yang dibicarakan kakek tersebut, sedangkan Jingga yang bukan orang jawa hanya bisa diam mendengarkan.
"Saya mau jalan-jalan, Mbah."
"Luwih becik kowe bali, aja diteruske," pinta kakek tua itu tanpa penjelasan.
(Lebih baik kamu pulang, jangan diteruskan)
Cowok itu menoleh kearah Jingga yang ia tau pasti orang tersayangnya bertanya-tanya. Saat ia kembali menengok laki-laki paru baya itu. Ia terperanjat kaget ketika kakek tua yang dihadapan nya menghilang.
"Bee, yok kita pulang! Disini ada yang ngak beres!!!" Angga pun menarik tangannya Jingga agar bersegera pergi dari tempat ini.
Dengan perasaan yang kacau dan keringat dingin mulai bermunculan, mereka berdua mendengar suara wanita yang tak tau sumbernya darimana
"Jingga cepetan lari!!! Takut ada apa-apa!!!"
"Kowe kabeh ngak bakal iso mlayu!!!"
(Kalian nggak bakal bisa lari!!!)
Sosok itu melayang di udara dengan raut wajah yang hancur dan lidahnya yang menjulur panjang tepat di depan mata mereka. Badannya seakan tak bisa bergerak lagi, Jingga yang menyaksikan tak bisa menolongnya.
"Apa maumu!!! Tolong jangan ganggu kita!!!" suara teriakan Jingga membuat sosok itu kembali marah besar, ada dendam yang disembunyikan.
"Selametke kancamu, dheweke dalam bahaya!!!"
(Selamatkan temenmu, dia dalam bahaya!)
Saat mereka mengedipkan matanya sosok itu menghilang, mereka tak paham, dalam bahaya? Dengan cepat segeralah mereka kembali kerumah tua sambil melangkah tergesa-gesa.
YOU ARE READING
Terjebak 2 Alam [S1 dan S2]
Horror•TERJEBAK 2 ALAM• (telah dibukukan) [HOROR•THILLER•MISTERI] Satu dari kelima anak dalam cerita ini, akan menjadi awal dimana kisah pendakian awal mereka dimulai hingga mereka berada didepan rumah tua setelah kabut tebal menghilang. Siapa yang akan m...