DRAMA (MIA SIDE)

229 22 13
                                    

Kredit untuk para kreator Ejen Ali, Wau Animation.

Pada dasarnya alur drama tapi dari sudut pandang Mia.

Harap kebijakan pembaca!

Selamat membaca :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pertunjukan seni tahunan sekolah memang sedang ramai dibicarakan oleh murid-murid SMA Teknologi Cyberaya. Mia memperhatikan bahwa banyak sekali kelas-kelas yang telah melakukan rapat kecil-kecilan untuk merencanakan penampilan mereka nanti.

Sebenarnya kelas Mia sendiri juga tengah rapat untuk menentukan penampilan mereka, meskipun gadis itu tahu bahwa mereka tidak wajib tampil dalam pertunjukan karena mereka sudah kelas tiga.

Gadis Teknik Teknologi tersebut akhirnya memiliki satu usulan yang dirasa pas. Ia mengangkat tangannya. "Imran! Bagaimana jika drama saja?"

Ya, usulan itu ia dapatkan dari salah satu episode drama yang ia tonton baru-baru ini. Sebuah episode yang sedikit klise dimana tokoh utama pria dan wanita akan berperan di dalam drama tersebut.

"Baiklah, apa ada yang tidak setuju?" tanya Imran.

Mia menunggu jawaban dari teman-teman sekelasnya, gadis itu yakin bahwa mereka akan setuju sebab sejak tadi sudah kebingungan memikirkan penampilan kelas mereka.

"Kita mau menampilkan drama genre apa?" tanya Imran lagi.

Pertanyaan itu sebenarnya membangkitkan semangat Mia untuk kembali mengusulkan, dirinya ingin mengusulkan drama tema romantis. Tetapi sebelum ia berbicara, Nurul sudah berbicara lebih dulu.

"Drama tema romantis saja. Akhir-akhir ini aku sering melihat murid sekolah kita menonton film romantis di bioskop."

"Baiklah, ada usulan lain? Tapi sebelum itu, Viktor maju ke depan! Kau kan wakil ketua kelas, masa' kau duduk santai di kursimu selagi aku mengatur pertunjukan kelas kita." pinta Imran.

Dari ujung matanya, Mia dapat melihat Viktor bangkit dari kursinya dan berjalan menuju Imran. Gadis itu menghela napas, sebenarnya sudah lama tidak melihat wajah pemuda yang ia sukai tersebut.

"Semuanya setuju?" Terdengar suara bersahut-sahutan yang menyatakan persetujuannya ketika Viktor bertanya. Pemuda Ong itu melanjutkan, "Kalau begitu, kita akan memilih judulnya."

Mendengar itu, Mia langsung bersemangat untuk menyahut. Tentu saja tanpa sadar, sejenak ia lupa bahwa dirinya dan Viktor telah lama memutuskan komunikasi mereka. "Tentu saja yang paling romantis adalah Putri Tidur!"

Lagi-lagi teman-temannya tampak langsung setuju. Tetapi kali ini Mia tidak benar-benar fokus mendengar sahutan persetujuan dari teman-temannya, sebab dirinya teringat bahwa ia seharusnya tidak menyahuti Viktor dengan semangat seperti itu.

Menghela napas dengan lelah, Mia memutuskan untuk melupakan kejadian tadi. Ia tidak boleh melupakan bahwa dirinya bukanlah tipe gadis yang Viktor sukai, bahkan ketika ia menyatakan perasaannya, Pemuda Ong itu ingin tertawa.

Ejen Ali Fanfiction حيث تعيش القصص. اكتشف الآن