KHAI'S POV

544 34 4
                                    

Kredit untuk kreator Ejen Ali, Wau Animation.

Disclaimer! Chapter ini memiliki topik yang sedikit berat. Dan dialog Khai yang terlalu banyak jeda, berguna untuk merealisasikan gejala-gejala yang ia alami.

Mohon kebijakan pembaca!

Selamat membaca :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sakit.

Kepalanya sakit sekali.

Tubuhnya juga sakit.

Khai berjalan dengan gontai menuju rumahnya sambil memegang kepalanya yang sakit. Perasaan pemuda tersebut bercampur aduk setelah mengetahui apa yang telah terjadi.

....

Flashback on

"Ungh...."

Khai membuka matanya secara perlahan, cahaya lampu sangat menusuk matanya. Suara-suara berisik membuatnya tidak nyaman, segalanya membuat kepalanya sangat sakit.

Tangannya dengan lemas menggapai-gapai meja di sebelahnya untuk mengambil kacamatanya, sebab visinya kabur bila tidak menggunakan kacamata.

"Khai, kau sudah bangun!" Moon berteriak senang.

"Aduh... jangan berbicara keras-keras!" balas Khai kesakitan.

Salah satu droid medis melakukan scan terhadap Khai, robot itu memancarkan lampu yang membuat kepalanya semakin terasa sakit ketika ia melihat ke arah cahaya tersebut. Seolah kepalanya akan meledak saat itu juga.

"Apa yang terjadi pada Khai?" tanya Agen Karya yang entah sejak kapan berada di sebelahnya.

"Agen Khai mengalami cedera kepala ringan. Berikut gejala-gejala yang telah terlihat. Pingsan, pusing dan sakit kepala, sensitif terhadap suara dan cahaya, dan tubuh yang terasa lemas."

"Berikut gejala yang akan terjadi, mual dan muntah, kurangnya konsentrasi, kesulitan berbicara karena tidak dapat memilah kata-kata dengan benar, perubahan emosional seperti mudah marah, tersinggung atau merasa sedih, rasa tidak enak di lidah, dan kebingungan."

"Apakah anda ingin mendengar gejala-gejala lain?" tanya droid tersebut setelah menjelaskan panjang lebar.

Karya menggeleng. "Tunggu. Sebelum itu, apa yang membuat dia mengalami cedera kepala?"

"Kepala Agen Khai membentur lantai setelah terbanting karena serangan dari Agen Ali, Tuan."

"Baiklah, saya akan melaporkan ini terlebih dahulu kepada Jenderal." Agen Karya melihat ke arah para agen muda, termasuk dirinya. "Kalian semua tolong jaga Khai,"

"Baik, Agen Karya!"

Khai masih diam membiarkan keduanya berbicara, rasanya ia kesulitan mencerna informasi yang baru saja dibicarakan. Setelah beberapa lama, ia baru tersadar.

Ejen Ali Fanfiction Where stories live. Discover now