Ejen Ali Fanfiction

BETRAYAL

Kredit untuk para kreator Ejen Ali, Wau Animation.

Mohon kebijakan pembaca!

Latar diambil dari EATM.

Selamat membaca :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

E.A.F.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"APA?!"

Para murid Akademi MATA yang tengah bersantai di ruang tengah Akademi, langsung berteriak kaget ketika para Mentor memberitahu tentang situasi yang sedang terjadi.

"Ali berkhianat?" tanya Moon sekali lagi. Gadis itu berharap para mentor tersebut hanya berbohong, namun ternyata tidak.

"Dia menyabotase misi?" ulang Jet memastikan.

"Alicia yang menemukan buktinya. Lewat jejak skuter Ali selama mereka menjalani misi pencarian bukti Vikram," jawab Agen Geetha.

"Jadi, saya harap kalian semua bersiap untuk kemungkinan yang terburuk." Ucapan Leon membuat para agen muda menahan napas.

Kemungkinan terburuk? Apa yang akan mereka lakukan?

"Baiklah, saya harap kalian bisa bersiap. Sebentar lagi para ketua pilar akan datang untuk memberikan arahan."

Setelah mengatakan itu, Leon dan Geetha pergi meninggalkan para anak didik mereka di ruang tengah. Sedangkan itu, para agen muda hanya bisa menatap ke arah punggung Leon dan Geetha yang perlahan menghilang.

Ruangan begitu hening, tidak ada siapapun yang mampu berbicara setelah mendengar tentang pengkhianatan yang Ali lakukan. Mereka semua terpaku pada pikiran mereka sekaligus memori-memori indah mereka bersama Ali.

"Hei... ini tidak mungkin, kan?" Jet memulai percakapan lebih dulu. Ia dan Ali memang tidak benar-benar dekat seperti Ali dengan Khai, tapi tetap saja Ali adalah temannya.

"Khai, kau yang paling dekat dengannya. Apa yang terjadi padanya?" tanya Mika pada Khai.

Khai yang menjadi sasaran pertanyaan, tentu saja kewalahan. Pemuda Tekno tersebut menggeleng tidak tahu sambil berkata, "Aku tidak tahu. Lagi pula, Ali dan Alicia tidak datang ke Akademi selama mereka sibuk menjaga Datuk Othman."

"Apa dia tidak pernah menghubungimu?" tanya Rudy.

Benar, Rudy. Rudy telah berubah semenjak pertarungan antara Djin dan Zain, pemuda itu menjadi sedikit lebih ramah daripada biasanya. Bakar bilang, itu adalah sebuah awal yang bagus sebab lama-kelamaan Rudy akan terbiasa bersikap ramah.

Sebenarnya perubahan drastis Rudy merupakan sebuah kejutan yang sangat baru bagi para agen muda, terutama ketika sikap Rudy berubah kepada Ali. Bahkan sekarang pun, para agen muda rasanya tidak mampu menjawab pertanyaan Rudy tersebut.

"Khai!" panggil Rudy setelah menyadari bahwa pemuda berkacamata tersebut hanya diam.

"Tidak pernah. Kalian kan tahu kita tidak boleh bertukar nomor telepon," jawab Khai.